Founder FPCI Dino Patti Djalal. (FPCI)
Marcheilla Ariesta • 29 October 2023 15:39
Jakarta: Solusi politik dinilai sebagai opsi paling tepat dalam menyelesaikan masalah Israel dan Palestina. Hal ini tetap berlaku dalam menyelesaikan perang terbaru antara Israel dan kelompok pejuang Hamas, yang pertama kali meletus pada 7 Oktober 2023.
Aksi saling serang seperti yang terjadi saat ini dinilai tidak akan menyelesaikan masalah, menurut pngamat hubungan internasional, Dino Patti Djalal. Ia mengatakan bahwa solusi politik harus merupakan hasil kompromi yang dirundingkan dan disepakati kedua pihak tanpa paksaan.
“Solusi politiknya seperti apa? Yang jelas harus merupakan hasil kompromi, harus dirundingkan dan disepakati kedua pihak tanpa ada paksaan, harus dilaksanakan di lapangan dan menjawab masalah yang jadi bibit konflik Palestina dan Israel,” kata Dino dalam penjelasannya lewat akun Instagram resminya, Minggu, 29 Oktober 2023.
Ia menambahkan, masalah yang selama ini menjadi konflik kedua negara adalah status Yerusalem, status jutaan pengungsi Palestina di luar negeri, batas negara Palestina yang harus dikembalikan sebelum 1967, status Masjid Al Aqsa, dan menjamin keamanan masing-masing pihak.
Dino menuturkan, sebenarnya sudah ada solusi politiknya, yakni two state solution (solusi dua negara) yang sudah diterima Palestina dan Israel. Nyaris tercapai di tahun 2000, namun sayangnya solusi ini tidak pernah tercipta karena ditentang pihak garis keras di masing-masing negara.
“Sayangnya tidak pernah ada lagi perundingan solusi dua negara oleh kedua negara dalam sepuluh tahun terakhir,” kata Dino.