Jakarta:
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 diprediksi akan mencapai kisaran 4,9 hingga lima persen.
Prediksi itu lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 yang mencapai 5,11 persen.
"Jadi ada perlambatan secara marginal. Hal yang sama juga untuk prediksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan pada 2024 kita prediksikan di kisaran 4,9-5 persen," kata di dalam acara Midyear Review CoRE Indonesia dilansir Media Indonesia, Selasa, 23 Juli 2024.
Adapun turunan atau detail daripada proyeksi per komponen perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama disebabkan pada perlambatan di konsumsi rumah tangga yang menyumbang paling besar terhadap PDB Indonesia di angka 24 persen lebih.Konsumsi pemerintah diproyeksikan 6,4-7,9%
Kemudian, diikuti dengan konsumsi pemerintah yang diproyeksikan 6,4-7,9 persen lalu pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 4,6-4,7 persen, serta ekspor 1,9 persen dan impor 1,8 persen.
Beberapa waktu lalu, Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan dirinya optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai di angka delapan persen.
Angka ini, sebut Faisal, lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di tertulis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang sekarang dalam pembahasan di DPR sekitar 6,5-7 persen.
"Pak Prabowo menargetkan delapan persen. Realitanya tahun ini prediksi kisarannya 4,9-5 persen. Jadi belum banyak berubah dibandingkan dengan 10 tahun terakhir daripada pemerintahan Jokowi. Perlu diantisipasi risiko ini. Sangat mungkin kalau tidak ada terobosan dalam hal strategi kebijakan ekonomi, akan meleset lagi pertumbuhan ekonomi," tutur dia.
Streaming