Protes Pecah di Dunia Menuntut Gencatan Senjata di Gaza

Protes pro-Palestina mendesak gencatan senjata di Gaza. Foto: Anadolu

Protes Pecah di Dunia Menuntut Gencatan Senjata di Gaza

Fajar Nugraha • 7 October 2024 09:56

Jalur Gaza: Demonstran di seluruh dunia telah berunjuk rasa untuk menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza sebelum Israel dan Hamas memperingati ulang tahun pertama dimulainya pertempuran mereka saat ini pada Senin.

Demonstrasi terjadi di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan bagian lain dunia pada Sabtu.

“Demonstran di Washington meneriakkan yel-yel untuk mencari kebebasan bagi warga Palestina dan menyerukan penghentian segera blokade Gaza,” laporan BBC, Senin 7 Oktober 2024.

Para demonstran memenuhi jalan-jalan di pusat kota London, menuntut diakhirinya "genosida" di Gaza dan menyerukan "Palestina yang merdeka."

Pertempuran mulai berkecamuk setelah para pejuang kelompok Palestina melancarkan serangan lintas perbatasan ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Para pejuang menewaskan 1.200 orang, menyandera banyak orang lainnya.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan jumlah korban tewas di daerah kantong itu telah melampaui 41.000. Para penyintas di wilayah itu telah mengalami krisis kemanusiaan yang parah.

Militer Israel juga telah saling tembak dengan kelompok Muslim Syiah yang bermarkas di Lebanon, Hizbullah. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel telah menewaskan 440 pejuang Hizbullah dalam operasi daratnya di Lebanon selatan dan menghancurkan 2.000 target kelompok tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mengeluarkan sebuah pernyataan. Ia mengatakan, "Perang yang terjadi setelah serangan mengerikan satu tahun lalu terus menghancurkan kehidupan dan menimbulkan penderitaan manusia yang mendalam bagi warga Palestina di Gaza, dan sekarang rakyat Lebanon."

"Sudah waktunya untuk membebaskan para sandera. Saatnya untuk membungkam senjata. Saatnya untuk menghentikan penderitaan yang telah melanda wilayah tersebut. Saatnya untuk perdamaian, hukum internasional, dan keadilan,” pungkas Guterres.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)