Hamas Minta Warga Gaza Abaikan Perintah Evakuasi Israel

Kondisi kehancuran di Jalur Gaza, 11 Oktober 2023. (AP Photo/Hassan Eslaiah)

Hamas Minta Warga Gaza Abaikan Perintah Evakuasi Israel

Willy Haryono • 14 October 2023 10:28

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas meminta semua warga di Jalur Gaza untuk mengabaikan perintah evakuasi dari Militer Israel yang dikeluarkan pada Jumat kemarin. Menurut Hamas, perintah tersebut merupakan suatu bentuk taktik psikologis.

Hamas menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pergi dari Gaza, dan juga meminta semua warga Palestina di sana untuk mengabaikan seruan Israel.

PBB memperingatkan bahwa evakuasi massal dari Gaza akan menimbulkan bencana. Hamas, yang melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel hampir sepekan lalu, meminta semua warga Gaza untuk tetap tinggal di rumah masing-masing.

Perintah evakuasi tersebut, yang mencakup Kota Gaza, rumah bagi ratusan ribu warga Palestina, memicu kepanikan yang meluas di kalangan warga sipil dan pekerja bantuan yang sudah melarikan diri dari serangan udara Israel.

"Lupakan makanan, lupakan listrik, lupakan bahan bakar. Satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah apakah Anda bisa bertahan, apakah Anda ingin hidup," kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Kota Gaza, sambil menangis tersedu-sedu.

Hamas, sementara itu, meminta warga Palestina untuk tetap tinggal di rumah mereka, dengan mengatakan Israel "berusaha menciptakan kebingungan di antara warga dan merusak kohesi internal kami." Hamas meminta warga Palestina untuk mengabaikan apa yang mereka katakan sebagai "perang psikologis."

Mengutip dari laman The Telegraph Online, Sabtu, 14 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tidak mungkin mengevakuasi banyak korban luka dari rumah sakit, dan staf rumah sakit tidak akan mengindahkan peringatan Israel.

"Kami mempunyai tugas dan misi kemanusiaan, dan kami tidak bisa mengevakuasi rumah sakit dan membiarkan yang terluka dan sakit mati," kata juru bicara Ashraf al-Qidra. Jika terjadi serangan Israel, ia mengatakan tidak ada tempat lain di Jalur Gaza yang bisa menerima dan merawat pasien.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, yang dikenal sebagai UNRWA, juga mengatakan pihaknya tidak mengevakuasi sekolah-sekolahnya, tempat ratusan ribu orang mengungsi. Namun pihaknya telah merelokasi kantor pusatnya ke Gaza selatan, menurut juru bicara Juliette Touma.

Baca juga:  PBB Desak Israel untuk Batalkan Perintah Evakuasi 1,1 Juta Warga Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)