Uni Eropa. Foto: Unsplash.
Brussels: Inflasi di 20 negara zona euro turun menjadi 2,4 persen pada Maret. Data ini meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga yang akan dimulai pada musim panas.
Melansir CNBC International, Kamis, 4 April 2024, data inflasi ini di bawah ekspektasi ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tingkat suku bunga akan tetap stabil dibandingkan bulan sebelumnya di 2,6 persen.
Tingkat inflasi inti, tidak termasuk energi, makanan, alkohol dan tembakau, menurun dari 3,1 persen menjadi 2,9 persen juga berada di bawah ekspektasi.
Namun, inflasi di sektor jasa, yang menjadi perhatian utama Bank Sentral Eropa, tetap tertahan di angka empat persen selama lima bulan berturut-turut, menunjukkan masih adanya tekanan dari pertumbuhan upah.
Tingkat pengangguran kawasan euro, berada di 6,5 persen pada Februari, stabil dibandingkan Januari tetapi turun dari 6,6 persen pada Februari 2023.
Kenaikan harga di Prancis dan Spanyol lebih rendah dari perkiraan minggu lalu. Inflasi utama di negara dengan ekonomi terbesar di blok tersebut, Jerman, diperkirakan berada pada level terendah dalam tiga tahun sebesar 2,2 persen.
Pelaku pasar memperkirakan bank sentral zona euro akan mulai menurunkan biaya pinjaman pada bulan Juni. Mereka selanjutnya akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada 11 April 2024.
Pergerakan suku bunga
Ekonom senior di Moody’s Analytics Kamil Kovar menolak gagasan langkah terakhir dalam mengalahkan inflasi akan menjadi yang paling sulit. Dia mengulangi seruan untuk lima penurunan suku bunga tahun ini.
"Inflasi telah menurun meskipun terjadi lonjakan inflasi energi, dan peningkatan sejak awal Paskah. Bahkan jika angka headline yang bagus menutupi beberapa detail yang kurang menguntungkan, seperti layanan yang sedang panas sementara harga pangan anjlok, inflasi secara keseluruhan masih dalam jalur untuk turun di bawah dua persen pada musim panas," kata Kovar.
Sementara itu, Kepala bank sentral Austria Robert Holzmannc mengatakan ada kemungkinan bahwa tidak ada pemotongan sama sekali akan dilakukan pada 2024. Hal ini disebabkan oleh data inflasi Maret serta data pertumbuhan upah dan perkiraan staf ECB mengenai produk domestik bruto dan inflasi yang akan dirilis pada saat itu.