Tak Undang Jokowi Jadi Konsekuensi Logis Sikap PDIP

Presiden Joko Widodo. Foto: Dok istimewa

Tak Undang Jokowi Jadi Konsekuensi Logis Sikap PDIP

Sri Utami • 17 May 2024 23:35

Jakarta: Peneliti Centre for strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal mengatakan sikap PDI Perjuangan terhadap Joko Widodo sudah lama selesai. Jokowi beserta keluarganya yang sebelumnya merupakan kader PDI Perjuangan tidak lagi menjadi bagian penting dari partai itu.

"Hubungan PDIP dan Jokowi sudah selesai termasuk dengan anaknya (Gibran Rakabuming Raka) jadi ketidakhadiran Jokowi dalam rakernas merupakan konsekuensi logis dari yang selama ini terjadi," ujarnya, Jumat, 17 Mei 2024.

Hubungan Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga disebut panas dingin. Walau Mega tidak pernah menyampaikan secara gamblang kepastiannya.

"Hubungannya panas dingin walau sebetulnya dia tidak pernah menyampaikan langsung. Yang menyampaikan itu kader PDIP seperti Hasto, Ganjar misalnya," ujar dia.

Nicky menyampaikan walau miliki hubungan yang tidak harmonis namun Jokowi tidak bisa begitu saja mendepak para menteri dari gerbong partai banteng tersebut. Sebab posisi menteri-menteri itu memiliki posisi yang strategis dan penting.

"Saya rasa tidak akan disingkirkan karena memang para menteri ini punya posisi yang strategis bagi pemerintahan," ungkapnya.
 

Baca juga: Rakernas PDIP Akan Bahas Kinerja Jokowi


Tidak hanya menteri yang merupakan kader PDIP, para menteri yang memiliki kedekatan dengan Megawati seperti Sri Mulyani, Retno Marsudi dan Basuki Hadimuljono juga diperhitungkan Jokowi. "Jadi bukan hanya yang kader PDIP tapi yang punya kedekatan dengan Megawati pun sama," imbuhnya.

Namun di sisi lain Nicky menilai komitmen PDIP yang sejak awal tetap mengawal dan mendukung pemerintahan Jokowi juga menjadi salah satu faktor penting tidak tersingkirnya para menterinya. Ia menyebut, komitmen PDIP tetap dipegang karena sejak awal mendukung pemerintahan 2019-2024.

"Dalam rakernas kali ini bisa jadi PDIP sedang memantapkan sikap politiknya dengan pemerintahan yang baru ke depan. Hubungan dengan Jokowi bisa tidak baik tapi dengan Gerindra itu tidak jadi masih bisa bersama tapi tidak dengan Jokowi," ungkapnya.

Sementara itu Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan rakernas merupakan rapat DPP yang diperluas untuk melakukan evaluasi dan mendengarkan laporan dari daerah. Selain itu, rakernas membahas agenda partai ke depan.

"Dengan demikian perspektif rakernas lebih kepada internal partai," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)