Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Indriyani Astuti • 20 May 2024 13:15
Badung: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sesi Pertemuan Tingkat Tinggi Forum Air Sedunia (World Water Forum) ke-10 di Nusa Dua, Bali, mengatakan peran air sangat sentral bagi kehidupan manusia. Dia juga menyampaikan forum tersebut sangat strategis untuk merevitalisasi aksi nyata dan komitmen bersama dalam mewujudkan manajemen sumber daya air terintegrasi.
"Bank dunia memperkirakan kekurangan air dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sampai enam persen hingga 2050. Kelangkaan air juga dapat memicu perang serta bisa menjadi sumber bencana. Too much water maupun too little water keduanya dapat menjadi masalah bagi dunia," papar Presiden di depan delegasi yang hadir, Senin, 20 Mei 2024.
Oleh karena itu, Jokowi menjelaskan ada tiga hal yang didorong Indonesia secara konsisten. Pertama meningkatkan prinsip solidaritas dan inklusivitas untuk mencapai solusi bersama terutama bagi negara-negara pulau kecil dan yang mengalami kelangkaan air.
Kedua, memberdayakan hydro diplomacy untuk kerja sama konkret dan inovatif, menjauhi persaingan dalam pengelolaan sumberdaya air lintas batas. Ketiga, memperkuat political leadership sebagai kunci sukses berbagai kerja sama menuju ketahanan air berkelanjutan.
"Dan melalui forum ini Indonesia mengangkat empat inisiatif baru yaitu penetapan world lake day, yang kedua pendirian center of excellence di Asia Pasifik, yang ketiga tata kelola air berkelanjutan di negara pulau kecil, dan yang keempat penggalangan proyek-proyek air," ucap Presiden.
Baca juga: Jokowi Pamer Restorasi Sungai Citarum dan PLTS Terapung Cirata di KTT WWF ke-10 |