Tempat wisata di Korsel. Foto: Unsplash.
Seoul: Semakin banyak wisatawan asing yang mengunjungi Korea Selatan (Korsel) di tengah popularitas K-culture secara global. Namun semakin banyak warga negara Korea yang bepergian ke luar negeri, sehingga menyebabkan defisit perjalanan negara tersebut mencapai rekor enam tahun dalam enam bulan pertama tahun ini.
Menurut laporan bersama baru-baru ini oleh Bank of Korea dan Organisasi Pariwisata Korea, Korsel mencatat defisit perjalanan sebesar USD6,48 miliar pada semester pertama. Angka tersebut merupakan defisit terbesar sejak defisit sebesar USD8,74 miliar yang tercatat pada 2018.
Sumber industri mengatakan semakin banyak warga Korea yang memilih bepergian ke luar negeri di tengah perubahan tren perjalanan generasi muda, ditambah dengan meningkatnya biaya di dalam negeri.
“Kenaikan harga dan dampak pandemi yang berkepanjangan telah mendorong lebih banyak warga Korea untuk bepergian ke luar negeri,” kata seorang pejabat industri perjalanan lokal yang tidak mau disebutkan namanya dikutip dari
Korea Herald, Rabu, 28 Agustus 2024.
“Selain itu, terjadi pergeseran preferensi dari generasi ke generasi, dengan hiburan tradisional dan produk pariwisata yang seragam menjadi kurang menarik. Wisatawan saat ini mencari pengalaman unik dan baru, yang menyebabkan lonjakan perjalanan ke luar negeri dan peningkatan pengeluaran untuk perjalanan internasional.” tambah dia.
Demikian pula pada paruh pertama tahun ini, jumlah wisatawan Korea yang berwisata ke luar negeri melonjak menjadi 14,02 juta orang, jauh berbeda dengan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Korea sebesar 7,7 juta orang.
Angka ini mewakili 93,4 persen jumlah warga Korea yang melakukan perjalanan internasional pada paruh pertama tahun 2019, tepat sebelum pandemi terjadi. Sementara itu, jumlah kunjungan wisman ke Korea mencapai 91,3 persen dibandingkan sebelum pandemi.
Pengeluaran melonjak
Meskipun ada tanda-tanda pemulihan baik dalam perjalanan masuk maupun keluar negeri, pola pengeluaran telah banyak mengalami perubahan. Pengeluaran masyarakat Korea di luar negeri melonjak sebesar 89,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Sebaliknya, pengeluaran wisatawan asing di Korea Selatan hanya tumbuh sebesar 75,4 persen dari tingkat sebelum pandemi, yang menunjukkan adanya penurunan pengeluaran per pengunjung. Pengeluaran wisatawan asing di Korea mencapai USD7,84 miliar, sementara warga Korea menghabiskan USD14,32 miliar untuk perjalanan ke luar negeri.
Defisit perjalanan negara ini menurun dari USD8,74 miliar pada tahun 2018 menjadi USD5,66 miliar pada tahun 2019 dan selanjutnya turun menjadi USD2,92 miliar pada tahun 2020. Namun, defisit meningkat menjadi USD3,48 miliar pada 2021, USD3,5 miliar pada 2022, dan USD5,76 miliar pada tahun lalu, dengan tren yang terus meningkat.
Menurut pejabat industri bebas bea setempat di sini, penurunan pendapatan perjalanan Korea dapat dikaitkan dengan pergeseran dari pariwisata yang berorientasi kelompok ke pariwisata individu.
“Meningkatnya jumlah perjalanan individu telah menyebabkan penurunan belanja di toko bebas bea dan mal-mal besar,” jelas pejabat yang enggan disebutkan namanya.