Pasar Hewan di Blora menjadi sasaran pemeriksaan terhadap penularan PMK di daerah Jawa Tengah. Dokumentasi/ Media Indonesia
Gunungkidul: Puluhan ternak di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu ada puluhan ternak yang mati.
"Data yang masuk ke kani ada sebanyak 43 (ekor ternak) yang mati," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti, saat dihubungi, Sabtu, 4 Januari 20245.
Ia mengatakan 43 ekor sapi tersebut mati dalam rentang waktu beberapa pekan terakhir. Wibawanti mengungkapkan tindakan pencegahan telah mulai dilakukan.
"Pencegahan yang dilakukan dengan cara disinfektan di lingkungan temuan kasus PMK," jelasnya.
Ia mengatakan orang yang tak berkepentingan diimbau tidak mendekati kandang ternak. Apabila peternak selesai mengurusi ternak harus membersihkan diri untuk mengantisipasi risiko penyebaran virus.
"Untuk ternak dari luar kami tak bisa melarang. Kami mengimbau masyarakat melapor apabila ternaknya dalam kondisi sakit," ungkapnya.
Kepala Desa Pampang, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Saiful Khohar menyatakan ada belasan sapi warga yang mati. Jumlah ternak mati tersebut tersebar di lima dusun di wilayahnya.
"Kami berharap ada ganti rugi (pada ternak mati akibat PMK) karena ternak ini jadi tabungan warga," ujarnya.