Megawati Mengaku Hubungannya dengan Jokowi Baik, Cuma Tolak Wacana 3 Periode

Presiden Jokowi bersama Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Foto: MI/Ramdani.

Megawati Mengaku Hubungannya dengan Jokowi Baik, Cuma Tolak Wacana 3 Periode

Fachri Audhia Hafiez • 5 August 2024 20:03

Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengaku hubungannya baik.

Hanya saja, Presiden kelima RI itu menolak wacana masa jabatan presiden hingga tiga periode. Hal tersebut disampaikan Megawati karena banyak yang menyoroti relasinya dengan Jokowi.

"Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang?" kata Megawati di Balai Samudra, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

Megawati mengatakan dia paham hukum. Sehingga, tidak mengamini soal wacana tiga periode untuk jabatan presiden.

Dia menekankan bahwa urusan menambah masa jabatan presiden merupakan ranah konstitusi. Sehingga, upaya menambah masa jabatan itu melalui konstitusi.
 

Baca juga: Upacara 17 Agustus di Istana, Megawati Belum Terima Undangan

"Lho, saya tahu hukum kok. Mana yang ahli hukum angkat tangan. Itu kan ranahnya namanya konstitusi. Ya saya tidak punya hak loh mengatakan boleh atau tidak. Itu kan mesti Majelis Permusyawaratan Rakyat," ujar Megawati.

Dia juga menyinggung soal perubahan masa jabatan presiden yang tadinya seumur hidup menjadi hanya dua periode pada era reformasi. Yakni, dengan adanya ketetapan (TAP) MPR.

"Ketika dari yang namanya presiden seumur hidup itu waktu reformasi kan diubah. Itu TAP MPR. Saya tanya kepada ahli tata negara, apakah MPR yang sekarang disamakan ini, TAP-nya itu masih berlaku? Yes. Ada yang mau menyanggah? Ahli hukum tata negara? Ya silakan," ujar dia.

Megawati menyampaikan dirinya hanya berbicara tentang kebenaran. Dia tidak ingin republik ini rusak.

"Dan rusaknya oleh kalian sendiri, orang Indonesia yang sudah tidak merasa lagi yang namanya kita harus bergotong royong, harus kekeluargaan, tidak ada lagi yang namanya Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana, ya, terus kalian mau jadi apa? Elite saja. Wah, kalau dibilang elite, luar biasa," tandas Megawati.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)