Ketum PBNU Diminta Rais Aam Benahi PKB, Jazilul: Melenceng dari Fitrahnya

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Ketum PBNU Diminta Rais Aam Benahi PKB, Jazilul: Melenceng dari Fitrahnya

Kautsar Widya Prabowo • 13 August 2024 18:45

Jakarta: Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak berhak mencampuri internal partainya. Hal ini terkait pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang mendapatkan mandat dari Rais Aam untuk segera memperbaiki PKB.

"Tidak punya hak, justru keputusan itu melanggar AD/ART NU dan melenceng dari fitrah NU," ujar Jazilul di DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Agustus 2024.

Jazilul menjelaskan aktivitas PKB telah dilindungi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 terkait Partai Politik. Sedangkan, NU bergerak berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat.

"Jadi keputusan yang diambil (Gus Yahya) itu melanggar etika, sekaligus aturan. Etika dalam bentuk bernegara, aturan dalam bernegara, sekaligus etika di dalam NU dan PKB," jelas dia.

Menurut dia, Gus Yahya lebih baik saat ini membenahi kepengurusan PBNU. Ormas tersebut harus kembali ke fitrahnya.

"Hari ini PKB memiliki prestasi yang luar biasa. Yang harus dibenahi menurut saya justru PBNU-nya hari ini," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Gus Yahya Klaim Dapat Restu Rais Aam PBNU untuk Kembalikan PKB


Sebelumnya, Ketum PBNU Gus Yahya mengaku mendapatkan mandat penuh dari Rais Aam PBNU Miftachul Ahyar untuk segera memperbaiki PKB. Mandat ini diberikaan saat sejumlah kiai berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin, 12 Agustus 2024.

"Saya tadi mendapatkan perintah langsung dari Rais Aam untuk menindaklanjuti laporan dari para kiai," kata Gus Yahya di Kediaman Rais Aam pesantren Miftachussunnah Surabaya, Selasa, 13 Agustus 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)