Lestari Moerdijat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Lewat Wayang Kulit

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Lestari Moerdijat menyerahkan wayang tokoh Abimanyu pada Ki Warseno Slank. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari

Lestari Moerdijat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Lewat Wayang Kulit

Triawati Prihatsari • 24 November 2024 11:55

Solo: Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Lestari Moerdijat menggelar sosialisasi 4 pilar di Sasono Sumiwo Keraton Surakarta Hadiningrat. Sosialisasi 4 pilar digelar dengan memanfaatkan pagelaran wayang kulit dengan dalang K.R.A Warseno Senonegoro atau akrab disapa Ki Warseno Slenk.

Dengan lakon 'Wahyu Cakraningrat', sosialisasi dihadiri ratusan warga Solo. Pentas Wayang Kulit yang dimulai pukul 21.00 WIB tersebut dibuka dengan penyerahan wayang kulit tokoh wayang Abimanyu, dari Lestari Moerdijat kepada Dalang Ki Warseno Slenk.

"Sosialisasi 4 pilar sengaja menggunakan kesenian wayang kulit sebagai media pembelajaran bersama bertujuan menampilkan koherensi nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dengan keseharian masyarakat dan para pemimpin publik," kata Lestari di Solo, Sabtu malam, 23 November 2024.
 

Baca: Cawagub Jateng Taj Yasin Akan Daftarkan Tembang Lir Ilir ke Unesco
 
Lestari menjelaskan lakon Wahyu Cakraningrat dipilih karena dalam alur ceritanya mengandung nilai-nilai filosofis tentang kepemimpinan, keadilan, dan kebijaksanaan.

“Dari Lakon Wahyu Cakraningrat kita belajar bahwa pemimpin yang bijak mesti mendengarkan dan memahani suara rakyat, mampu mengambil keputusan yang bijak, memperkuat kerja sama dan solidaritas, menjamin pembangunan berkelanjutan serta mengutamakan perdamaian dalam keberagaman," jelasnya.

Menurutnya pemahaman terhadap Empat Pilar MPR yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan landasan penting bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan.

Dia berharap melalui acara tersebut dapat mengajak semua semua generasi, terutama generasi muda untuk mencintai wayang bukan sebagai tontonan saja, namun melalui media wayang terdapat tuntunan dan tatanan yang ditonton untuk bisa menjadi pegangan bagi semua kalangan.

"Tentu ini kita perlahan-lahan untuk mencintai wayang bukan sebagai warisan budaya saja, akan tetapi sebagai sesuatu yang memang ada di hati kita. Sehingga nantinya tuntunan dalam tontonan di wayang ini bisa diteruskan atau diajarkan kepada anak cucu kita," ungkapnya.

Sementara Ketua Penyelenggara Sosialisasi, Eva Yuliana, menambahkan kegiatan sosialisasi kali ini merupakan wadah untuk berkomunikasi dengan masyarakat Kota Solo.

"Sosialisasi empat pilar dengan pagelaran wayang kulit merupakan salah satu dari beraneka ragam cara komunikasi kita dengan masyarakat, utamanya untuk sosialisasi 4 Pilar kebangsaan," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)