Kadiv Propam Pastikan Transparan dan Objektif Tangani Kasus Penembakan Pelajar di Semarang

Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim (kiri). (Medcom.id/Siti Yona)

Kadiv Propam Pastikan Transparan dan Objektif Tangani Kasus Penembakan Pelajar di Semarang

Siti Yona Hukmana • 27 November 2024 17:40

Jakarta: Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim merespons kasus anggota yang menembak mati Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), 17 siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah. Dia memastikan penanganan kasus dilakukan dengan transparan.

"Transparan, objektif melibatkan eksternal, oke itu saja," kata Karim di Jakarta Pusat, Rabu, 27 November 2024.

Namun, Karim enggan bicara banyak perihal kasus tersebut. Termasuk informasi penetapan tersangka kepada anggota polisi yang melakukan penembakan. Dia hanya memastikan bahwa oknum anggota itu telah ditahan.

"Ya kalau dipatsuskan (penempatan khusus) sudah," ujarnya.

Menurutnya, Propam tengah mengumpulkan bahan. Dia kembali menekankan transparansi dalam penanganan kasus penembakan yang melibatkan oknum anggota tersebut.

"Lagi mengumpulkan bahan, yang penting semua kita transparan, libatkan eksternal tidak ada yang kita tutupi," ujar jenderal polisi bintang dua itu.

Baca: Komnas HAM Minta Polisi Transparan soal Kasus Penembakan Pelajar

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho membenarkan pihak Propam tengah mengumpulkan bahan keterangan. Tim Profesi dan Pengamanan (Propam) serta Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) diterjunkan langsung ke lokasi untuk memonitor langsung dan asistensi.

"Itu nanti kita update setelah bahannya terkumpul, dievaluasi, dianalisa baru kita sampaikan," pungkas Sandi.

Peristiwa penembakan pelajar itu terjadi pada Minggu dini hari, 24 November 2024. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan korban terlibat tawuran.

Siswa SMK itu disebut masuk kelompok gangster bernama Tanggul Pojok. Kelompok tersebut tawuran dengan Gangster Seroja di wilayah Semarang Barat, pada Minggu dini hari, 24 November 2024.

“Pada saat itu (Sabtu malam) kita tangani ada 3 lokasi tawuran, pertama di wilayah Gayamsari, kedua di Semarang Utara dan ketiga di Semarang Barat. Ini (kejadian di Semarang Barat)," kata Irwan dalam keteranganya, dikutip Selasa, 26 November 2024.

Menurut Irwan, petugas kepolisian datang ke lokasi tawuran hendak melerai. Namun, malah mendapatkan perlawanan oleh korban.

"Sehingga dilakukan tindakan tegas,” beber Irwan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)