Kinerja JPMorgan Terus Membaik di 2023

JPMorgan. Foto: Unsplash.

Kinerja JPMorgan Terus Membaik di 2023

Arif Wicaksono • 15 January 2024 13:59

New York: JPMorgan Chase melaporkan kinerja terbaiknya di 2023. Bank terbesar di Amerika Serikat (AS) itu juga memperkirakan pendapatan bunga yang lebih tinggi dari perkiraan 2024.
 

baca juga:

JP Morgan Prediksi Industri Kendaraan Listrik & Ekonomi Digital Jadi Pendorong Kinerja 2023



Menurut data LSEG, JPMorgan memperkirakan pendapatan bunga bersih (NII) setahun penuh sebesar USD90 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebesar USD86,2 miliar.

JPMorgan juga mengeluarkan biaya hampir USD3 miliar untuk mengisi kembali dana asuransi simpanan pemerintah. JPMorgan mendapatkan keuntungan dari akuisisi First Republic Bank yang menghasilkan pinjaman miliaran dolar AS dan meningkatkan pendapatan bunga bersih (NII).

CEO JPMorgan Jamie Dimon menegaskan kembali pandangannya, perekonomian AS stabil. Namun memperingatkan inflasi bisa lebih persisten dari perkiraan dan tingkat suku bunga akan lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

"Perekonomian AS tetap tangguh, konsumen masih melakukan belanja, dan pasar saat ini memperkirakan akan terjadi soft landing. Penting untuk dicatat perekonomian didorong oleh sejumlah besar defisit belanja pemerintah dan stimulus di masa lalu," kata Dimon, dilansir The Business Times, Senin, 15 Januari 2024.

Wakil Presiden Senior, Moody’s Investors Service Peter Nerby menuturkan diversifikasi pendapatan perusahaan menjadikannya posisi yang baik untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, kenaikan biaya kredit, perkembangan siklus suku bunga, dan perubahan persyaratan peraturan.

Meskipun aktivitas M&A global turun ke level terendah dalam satu dekade pada tahun lalu, beberapa tanda pemulihan muncul pada kuartal keempat seiring dengan peningkatan volume kesepakatan industri sebesar 19 persen.

Biaya perbankan investasi naik 13 persen pada kuartal ini, dibantu oleh kuatnya biaya ekuitas dan penjaminan utang. Pendapatan pasar pendapatan tetap juga naik delapan persen.

Kinerja kuartalan terpukul

JPMorgan dan beberapa bank besar terpukul pada laba kuartalan mereka karena mereka diharuskan membayar sebagian besar USD16 miliar untuk mengisi kembali dana asuransi simpanan (DIF) Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), yang terkuras setelah Silicon Valley Bank dan Signature Bank gagal tahun lalu.

"Secara keseluruhan, JPMorgan kembali solid pada kuartal ini, karena perusahaan memanfaatkan biaya kredit yang sangat rendah untuk sedikit mereposisi portofolio sekuritasnya dan menyerap biaya yang diharapkan dari FDIC," ujar Analis Baird Equity Research David George.

Rata-rata simpanan tidak berubah dibandingkan triwulan sebelumnya. Para deposan telah memindahkan uang mereka dari bank untuk mencari alternatif dengan imbal hasil lebih tinggi seperti dana pasar uang dan tren ini kemungkinan akan terus berlanjut bahkan dalam kondisi suku bunga rendah.

Pembiayaan konsumen AS sebagian besar tetap sehat. JPMorgan menambahkan metrik kredit konsumen di seluruh portofolio telah normal. Tagihan bersih (net charge-off), utang kepada bank yang kemungkinan besar tidak dapat ditagih, meningkat menjadi USD2,2 miliar pada kuartal keempat.

Laba kuartal keempat JPMorgan sebesar USD9,31 miliar, atau USD3,04 per saham, untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Desember, 2023. Turun bila dibandingkan dengan USD11,01 miliar, atau USD3,57 per saham, pada tahun sebelumnya. Namun JPMorgan melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 12 persen dari USD38,57 miliar. Dengan hasil itu pendapatan tahunan mencapai rekor USD49,6 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)