Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 6 February 2024 09:18
Houston: Harga minyak memangkas kerugian dan menetap lebih tinggi pada perdagangan Senin (Selasa WIB), karena kekhawatiran pasokan baru menyusul gelombang serangan balasan Amerika Serikat (AS) terhadap milisi yang didukung Iran di Timur Tengah membantu mengimbangi kenaikan dolar di tengah ekspektasi Federal Reserve kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
Mengutip Investing.com, Selasa, 6 Februari 2024, kontrak berjangka minyak mentah AS ditutup naik 0,7 persen menjadi USD72,78 per barel. Sedangkan kontrak Brent bertambah 0,9 persen menjadi USD77,99 per barel.
AS melancarkan lebih banyak serangan udara balasan terhadap milisi yang didukung Iran, Irak, Suriah, dan Yaman pada akhir pekan, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak mematikan yang dilakukan oleh militan sekutu Iran.
AS juga memperingatkan mereka bermaksud untuk mengambil tindakan pembalasan lebih lanjut, yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang kaya minyak dan potensi gangguan pasokan minyak mentah.
Langkah ini memperbaharui premi risiko pasokan pada harga minyak yang telah sedikit mereda menyusul harapan, meski tipis, akan gencatan senjata Israel-Hamas.
Baca juga: Dolar AS Mendekati Level Tertinggi