Peringatan Hari Ibu Momentum Memperkuat Jaminan Kesehatan bagi Perempuan dan Anak

Ilustrasi. Dok Medcom.id.

Peringatan Hari Ibu Momentum Memperkuat Jaminan Kesehatan bagi Perempuan dan Anak

Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 22 December 2024 09:45

Jakarta: Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh (Ninik) menilai peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember menjadi momentum tepat menegaskan komitmen pemerintah dalam memperjuangkan hak perempuan dan anak, terutama dalam bidang kesehatan. Tanpa kesehatan yang baik, perempuan dan anak tidak dapat mencapai potensi terbaiknya. 

"Oleh karena itu, jaminan kesehatan yang adil dan merata adalah kewajiban kita semua," kata Ninik dalam keterangan tertulis, Minggu, 22 Desember 2024.

Pada peringatan Hari Ibu, Ninik berharap pemerintah dapat semakin fokus pada upaya pemenuhan hak kesehatan bagi perempuan dan anak. Sekaligus, memberikan perhatian lebih kepada kelompok-kelompok yang selama ini kurang mendapat akses yang setara. 

Ia menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap hak kesehatan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Kesehatan yang setara dan akses terhadap layanan medis berkualitas adalah hak dasar yang harus dijamin bagi seluruh rakyat, tanpa terkecuali.

"Perempuan dan anak adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa. Akses terhadap layanan kesehatan yang memadai adalah hak mereka yang harus dijaga," ucap dia.
 

Baca juga: Kemenkes Klarifikasi Soal 40% Puskesmas di Indonesia Belum Miliki Dokter Gigi

Ia menyebut pemerintah harus lebih proaktif dalam memastikan kebijakan kesehatan yang ramah terhadap kebutuhan perempuan. Terutama yang sedang hamil, melahirkan, dan menyusui, serta anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus untuk tumbuh kembangnya.

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu menyebut masih terdapat ketidaksetaraan dalam distribusi layanan kesehatan, khususnya di daerah-daerah terpencil dan terpinggirkan. Perbedaan akses antara Jawa dan luar Jawa masih menjadi masalah besar yang harus segera diatasi oleh pemerintah.

"Kesehatan adalah hak setiap individu, tanpa pandang status ekonomi dan geografi. Kita harus pastikan bahwa layanan kesehatan tidak hanya tersedia di pusat-pusat kota, tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah-daerah yang jauh dari akses medis," tegas Ninik.

Ninik juga menyoroti pentingnya akses kesehatan yang inklusif bagi perempuan dan anak penyandang disabilitas. Menurutnya, stigma dan diskriminasi yang masih ada dalam sistem kesehatan dan ketenagakerjaan harus segera dihapuskan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara.

"Dalam banyak kasus, perempuan dan anak-anak dengan disabilitas sering kali terabaikan dalam akses kesehatan. Ini adalah masalah serius yang harus diatasi dengan kebijakan yang lebih inklusif. Pemerintah harus membuat langkah-langkah nyata untuk memastikan mereka mendapatkan pelayanan yang setara dengan warga negara lainnya," jelas Ninik.

Ninik mengingatkan perhatian terhadap hak kesehatan perempuan dan anak bukan hanya soal kebijakan pemerintah, tetapi, menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengajak semua pihak untuk mendorong kesadaran dan edukasi tentang pentingnya akses kesehatan yang setara dan tanpa diskriminasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)