Presiden AS Donald Trump. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 23 May 2025 12:05
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Duta Besar Israel untuk AS Yechiel Leiter mengutuk keras penembakan mematikan yang terjadi pada Rabu 21 Mei 2025 malam di dekat Capital Jewish Museum, Washington DC. Insiden tersebut menewaskan dua staf Kedutaan Besar Israel dan disebut sebagai bentuk kekerasan bermotif antisemitisme.
“Pembunuhan mengerikan di D.C., yang jelas-jelas didasarkan pada antisemitisme, harus dihentikan, SEKARANG! Kebencian dan Radikalisme tidak memiliki tempat di Amerika Serikat,” tulis Trump melalui platform Truth Social miliknya, seperti dikutip Anadolu, Jumat 23 Mei 2025.
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyebut insiden itu sebagai “sangat menyedihkan.”
Dalam konferensi pers pasca-serangan, Duta Besar Leiter menjelaskan bahwa para korban adalah sepasang warga muda Israel yang tengah merencanakan pertunangan.
“Pemuda itu membeli cincin pekan ini dengan maksud untuk melamar kekasihnya minggu depan di Yerusalem,” ungkapnya. Ia menggambarkan mereka sebagai pasangan yang “indah” yang hanya ingin menikmati malam di pusat budaya Washington.
Leiter juga mengungkapkan bahwa Presiden Trump telah menghubunginya secara pribadi melalui Jaksa Agung Pam Bondi. Dalam percakapan tersebut, Trump berkomitmen bahwa pemerintahannya akan “melakukan segala yang mungkin untuk memerangi dan mengakhiri antisemitisme.”
Duta Besar itu menegaskan komitmen bersama antara Israel dan Amerika Serikat dalam menghadapi aksi kebencian. “Bersama-sama kita tidak akan takut. Bersama-sama kita akan berdiri dan mengatasi kebejatan moral mereka yang berpikir dapat meraih keuntungan politik melalui pembunuhan,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon turut menyampaikan kecaman terhadap serangan tersebut. Dalam unggahan di platform X, ia menyatakan, “Penembakan fatal yang terjadi di luar acara di Museum Yahudi di Washington, D.C. adalah tindakan terorisme antisemitisme yang bejat.”
Danon menyampaikan keyakinannya bahwa otoritas Amerika Serikat akan mengambil langkah tegas terhadap para pelaku kejahatan ini. “Israel akan terus bertindak dengan tegas untuk melindungi warganya dan perwakilannya di seluruh dunia,” tambahnya.
Pihak berwenang Amerika Serikat masih melakukan penyelidikan terhadap insiden ini, sementara tekanan dari pihak Israel untuk mengidentifikasi dan menghukum pelaku terus meningkat. Insiden tersebut menjadi pengingat akan meningkatnya kekerasan bermotif kebencian di tengah ketegangan geopolitik global.
(Muhammad Reyhansyah)