Banjir air laut pasang (rob) merendam Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak menjadi penghambat transportasi. Dokumentasi/ Media Indonesia
Demak: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak usulkan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) dengan anggaran mencapai Rp1,7 triliun. Namun sumber anggaran diusulkan tersebut belum ditemukan.
"Kami sudah usulkan dalam raoat penanganan banjir bersama Gubernur Jawa Tengah Senin (26/5) yakni pembangunan tanggul laut (giant sea wall) dengan anggaran mencapai Rp1,7 triliun," kata Bupati Demak, Eisti'anah, Selasa, 27 Mei 2025.
Dia mengatakan berbagai upaya untuk mengatasi banjir terutama akibat rob di Demak terus diupayakan, namun keterbatasan anggaran daerah yang dimiliki membuat Pemkab Demak bertahun-tahun lamanya tidak dapat berbuat apa-apa, meskipun tahu bahwa dampak banjir ini sangat luar biasa dan mengganggu perekonomian daerah.
Eisti'anah mengatakan pada rapat juga dijelaskan sudah dianggarkan Rp1,7 triliun dalam pembangunan Tol Semarang-Demak yang sudah berjalan dan target rampung pada 2027, namun selain itu ada rencana pembangunan giant sea wall dengan anggaran Rp1,7 triliun sebagai program mengatasi banjir jangka panjang.
Menurut Eisti'anah pembangunan Tol Semarang-Demak memang menangani banjir rob namun belum dapat menyeluruh, sehingga Pemkab Demak sudah mengajukan proposal ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebesar Rp1,7 triliun untuk pembangunan giant sea wall guna mengatasi banjir rob
"Kami sebenarnya sudah ada DED di 2024. Program kami di tahun ini seharusnya sudah turun anggaran untuk tanggul laut di luar tol itu, tetapi belum ada dan juga turun," jelasnya.
Sementara Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman mengungkapkan sudah ada usulan pembangunan tanggul laut di pesisir Demak, namun hingga saat ini belum ada anggaran yang tersedia dan masih dicarikan sumber dananya apakah itu bersumber dari APBN, bantuan asing atau sumber dana lainnya.
Masalah anggaran itu tidak hanya selesai pada pembangunan tanggul laut, lanjut Fikri Abdurrachman, karena masih perlu dilihat kebutuhan lainnya seperti pompa air yang perlu direncanakan. "Kami sedang mengupayakan normalisasi sungai karena sedimentasi cukup tinggi penuh dalam empat tahun," ujarnya.