Teror serang Bus Sekolah di Pakistan, 3 Anak dan 2 Orang Dewasa Tewas

Penampakan paska serangan teror terhadap bus sekolah di Pakistan. (via NBC)

Teror serang Bus Sekolah di Pakistan, 3 Anak dan 2 Orang Dewasa Tewas

Riza Aslam Khaeron • 21 May 2025 16:18

Balochistan: Sebuah serangan bom bunuh diri yang menyasar bus sekolah militer di Khuzdar, Balochistan, Pakistan, menewaskan lima orang—tiga anak-anak dan dua orang dewasa—pada Rabu, 21 Mei 2025. Melansir CNN, serangan ini juga menyebabkan 38 orang lainnya luka-luka dan menjadi bagian dari krisis keamanan yang semakin memburuk di wilayah tersebut.

Ledakan terjadi ketika bus sedang mengangkut murid-murid dari Army Public School, sebuah jaringan sekolah milik militer Pakistan yang tersebar di seluruh negeri. Yasir Dashti, seorang pejabat senior pemerintah provinsi, mengatakan bahwa bus itu membawa "sejumlah besar anak-anak dari keluarga militer."

"Bus itu membawa anak-anak dari Sekolah Umum Militer Pakistan (Army Public School)," ujar Kaleem Ullah, pejabat kepolisian setempat di Khuzdar, Rabu, 21 Mei 2025, dikutip dari CNN.

Menurut pernyataan militer Pakistan, korban tewas terdiri dari tiga siswa dan dua orang dewasa, sementara puluhan lainnya terluka. Hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Provinsi Balochistan telah lama diguncang oleh pemberontakan separatis yang menuntut otonomi politik lebih besar dan pembangunan ekonomi di wilayah yang kaya mineral namun tertinggal secara infrastruktur. Pemerintah Pakistan menuding "proksi India" sebagai dalang di balik serangan ini, meski tidak memberikan bukti lebih lanjut.

Militer Pakistan menuduh 'proksi India' berada di balik serangan tersebut, meskipun India belum memberikan tanggapan resmi.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk keras serangan tersebut dan mengulangi tudingan bahwa India berada di balik serangan. Ia menyebut serangan itu sebagai "aksi pengecut."
 
Baca Juga:
India-Pakistan Saling Tuding Kelalaian Pengelolaan Senjata Nuklir

"Saya mengutuk keras serangan pengecut ini," ujar Sharif, dalam pernyataan resminya pada Rabu, 21 Mei 2025, dikutip dari CNN.

Serangan ini terjadi hanya dua bulan setelah kelompok separatis Baloch membajak kereta di wilayah yang sama dan menyandera lebih dari 350 orang, termasuk personel keamanan, yang menewaskan sedikitnya 27 orang.

Anak-anak sendiri bukan kali ini saja menjadi sasaran. Pada 2014, serangan paling mematikan dalam sejarah Pakistan terjadi ketika Taliban Pakistan membunuh 145 orang—mayoritas siswa—di Khyber Pakhtunkhwa.

Dalam insiden terpisah sebelumnya, Malala Yousafzai, aktivis pendidikan perempuan dan peraih Nobel, juga menjadi target Taliban saat berusia 15 tahun. Ia ditembak saat dalam perjalanan menuju sekolah bersama teman-temannya.

CNN juga mencatat bahwa ketegangan antara India dan Pakistan masih tinggi menyusul pembantaian terhadap wisatawan India di Kashmir awal Mei lalu, yang kemudian memicu pertempuran selama empat hari.

Gencatan senjata rapuh saat ini masih bertahan, namun serangan terhadap anak-anak sekolah di Balochistan dikhawatirkan akan kembali memanaskan hubungan dua negara bersenjata nuklir tersebut.

Serangan terhadap anak-anak sekolah kembali menegaskan betapa rapuhnya keamanan di wilayah perbatasan Pakistan yang bergolak, dan menyulut kembali ketegangan dengan India yang belum sepenuhnya reda sejak konflik bersenjata terbaru.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)