Sejumlah pihak terus menggelorakan spirit nasionalisme dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan meningkatkan rasa cinta Tanah Air. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 10 November 2025 09:37
Jakarta: Sejumlah pihak terus menggelorakan spirit nasionalisme dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan meningkatkan rasa cinta Tanah Air. Salah satunya dilakukan Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTA-Indonesia).
PCTA-Indonesia menggelar Konser 'Bangga Merdeka untuk Indonesia Raya' serta Pameran Lukisan dan Foto di Grand City Convention Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 9 November 2025.
Pameran lukisan dan foto menceritakan tentang perjalanan sejarah kemerdekaan dan kepahlawanan Polri serta ulama atau santri.
Ketua Umum PCTA Indonesia, I Dewa Nyoman S. Hartana, menyampaikan kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan anugerah terbesar dari Tuhan Yang Maha Esa, setelah berabad-abad lamanya rakyat hidup dalam penindasan kolonial.
“Kemerdekaan ini adalah karunia Allah yang harus disyukuri dan dijaga. Sejarah mencatat, bangsa ini mempertahankan kemerdekaan dengan segala daya upaya melalui perang, diplomasi dan persatuan rakyat dari berbagai lapisan,” ujar Dewa dalam sambutannya, dilansir pada Senin, 10 November 2025.
Dia menegaskan semangat perjuangan rakyat, termasuk kaum petani, guru, santri dan para ulama, adalah kekuatan kolektif yang membawa Indonesia pada kemerdekaan sejati.
“Perjuangan adalah hasil gotong royong seluruh elemen bangsa. Dari para kyai, santri, TNI/Polri hingga masyarakat biasa, semua berjuang dengan caranya masing-masing,” ujar Dewa.
Dewa menyinggung makna hakiki kemerdekaan sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
“Penjajahan bukan hanya fisik, tapi juga sifat tamak dan dzalim. Maka kemerdekaan harus terus diperjuangkan, dipertahankan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegas dia.
Baca Juga:
Prabowo bakal Umumkan 10 Pahlawan Nasional Hari Ini, Ada Soeharto hingga Gus Dur |
Sementara itu, Kurator Pameran, Erwien Kusuma, menampilkan napak tilas Polisi Moehammad Jasin dalam perang Surabaya dan peran Polri dalam menjaga semangat kemerdekaan di era modern. Menurut dia, Polri terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung seluruh agenda pembangunan nasional.
“Pameran juga menampilkan Polisi Moehammad Jasin dalam perang Surabaya dan peran Polri saat ini yang tidak hanya hadir dalam konteks keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga kedaulatan ekonomi rakyat,” jelas Erwien.
Dia menambahkan dalam pameran tersebut juga ditampilkan dokumentasi kiprah Polri selama masa pandemi Covid-19 hingga kontribusinya dalam program peningkatan produksi pangan nasional.
“Di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Polri ikut mendorong terwujudnya cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ini adalah bentuk nyata semangat kemerdekaan di masa kini,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Karobinkar SSDM Polri, Brigjen Langgeng Purnomo, berterima kasih kepada PCTA Indonesia yang telah mengangkat contoh kepahlawanan Polri dari sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga saat ini. Salah satunya menampilkan foto M. Jasin saat masa perjuangan menjaga kedaulatan negara dan kemerdeakaan bangsa.
"Juga ditampilkan peran Polri pada musibah Covid-19 yang terjadi pada 2020. Ada kegiatan Polri mendukung dan mengawal seluruh agenda pemerintah, termasuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan mendukung program Makan Bergizi Gratis," kata dia.
Acara ini juga menampilkan kutipan dari Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang menegaskan agama dan nasionalisme tidak berseberangan.
“Nasionalisme bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan,” kutipan tersebut menjadi peneguh semangat bagi generasi penerus bangsa untuk terus menjaga persatuan dan kemerdekaan Indonesia.