Keluarga Yakin Diplomat Kemlu Arya Daru Dibunuh, Kompolnas: Tinggal Dilihat

Komisioner Kompolnas Choirul Anam/Metro TV/Siti

Keluarga Yakin Diplomat Kemlu Arya Daru Dibunuh, Kompolnas: Tinggal Dilihat

Siti Yona Hukmana • 26 August 2025 10:23

Jakarta: Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merespons pernyataan keluarga Arya Daru Pangayunan, yang menyebut Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu meninggal karena dibunuh. Kompolnas tak menyoalkan itu, asal ada bukti.

"Meyakini juga nggak apa-apa. Yang penting ada nggak buktinya. Sepanjang CCTV yang ada, tanggal 7 sampai tanggal 8 (Juli) itu kan ada CCTV-nya, tinggal dilihat saja," kata Komisioner Kompolnas Mohamad Choirul Anam kepada wartawan, Selasa, 26 Agustus 2025.

Anam rekaman CCTV harus dilihat secara detail, apakah ada orang yang masuk dalam kamar Arya Daru atau tidak. Bila tidak ada, Anam meminta tidak perlu berdebat panjang.
 

Baca: Kompolnas Beberkan Penyebab Handphone Diplomat Kemlu Arya Daru Tetap Aktif

Di samping itu, Anam menyoroti isu mengubah angle CCTV. Menurut Anam, bermasalah jika angle CCTV diubah menjadi tidak jelas. Namun, berdasarkan rekaman yang telah dianalisa, CCTV itu merekam kejadian dengan sangat jelas.

Termasuk, kata Anam, upaya mendobrak pintu oleh penjaga indekos. Langkah itu dilakukan untuk memastikan keberadaan Arya Daru. Anam menyebut semua peristiwa telah terekam faktual dalam CCTV.

Maka itu, mengubah CCTV untuk menjadikan kasus lebih terang dipandang Anam upaya baik. Sebaliknya, bermasalah bila peristiwa menjadi tidak terang dengan penggeseran CCTV.

"Kalau ini lebih kelihatan harusnya sih nggak masalah. Tapi apa pun itu, CCTV-nya ada. Dari tanggal 7 sampai tanggal 8 (Juli) full ada," ungkap mantan Komisioner Komnas HAM itu.

Setelah hampir dua bulan, ayah kandung Arya Daru Pangayunan, Subaryono, akhirnya buka suara perihal kematian putra semata wayangnya. Subaryono meyakini anaknya meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh. Pihak keluarga pun mengungkapkan beberapa kejanggalan atas kematian anaknya.

Subaryono mengungkap, alasan keluarga selama ini belum bersuara adalah karena kondisi psikis yang terpukul serta mempertimbangkan faktor kesehatan ibu Daru pasca-operasi.

"Kami betul-betul menangis, goncang, di mana kami terpuruk di situ," ujar Subaryono beberapa waktu lalu.

Dalam konferensi persnya, kuasa hukum keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan. Istri Daru, Meta Ayu Puspitantri ternyata sempat menelepon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali setelah ponsel suaminya tidak dapat dihubungi pada 7 Juli lalu, tapi tidak ada respons. Pihak keluarga juga meyakini Arya Daru tidak memiliki masalah mental.

"Almarhum selalu mengontak ibunya di manapun ia berada untuk berkonsultasi dan meminta nasihat," ujar kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo.

Kejanggalan terakhir adalah ditemukannya aktivitas di akun media sosial Instagram dan WhatsApp milik Daru setelah ia meninggal dunia. Padahal, polisi menyatakan ponselnya hingga kini belum ditemukan.

"Salah satu fakta lainnya adalah, istri almarhum mencoba lagi mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp dan itu centang dua," tambah Nicholay.

Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.

Setelah serangkaian penyelidikan dua pekan lebih, Polda Metro menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam meninggalnya Daru.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)