Perbedaan emas cukim dan logam mulia. Foto: mindaart.pro
Jakarta: Emas cukim dan logam mulia sering dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal sertifikasi, kualitas, dan nilai investasi. Berikut penjelasan lengkapnya dilansir dari laman Gadai Hartadinata Abadi, Galeri 24, dan OCBC.
Emas cukim atau yang dikenal juga sebagai emas lantakan lokal, emas cucian, atau ciok kim, merupakan emas hasil peleburan perhiasan rusak yang diproduksi toko emas lokal. Bentuknya berupa bongkahan tidak beraturan menyerupai kerikil atau batangan kecil, dengan kadar bervariasi antara 90 hingga 99 persen tanpa sertifikat resmi, karena berasal dari daur ulang perhiasan emas bekas.
Kelebihan emas cukim terletak pada harganya yang lebih murah dibanding logam mulia bersertifikat serta dapat dibeli dalam jumlah kecil, mulai dari 1 gram. Namun, kekurangannya cukup signifikan, seperti kualitas yang tidak terstandar nasional, sulit dijual kembali karena tidak ada sertifikat, serta adanya risiko tercampur dengan logam lain.
Perbedaan dengan logam mulia
Berbeda dengan emas cukim, logam mulia merupakan emas murni yang diproduksi pabrik resmi seperti PT Antam dan dilengkapi sertifikat keaslian. Bentuknya rapi berupa batangan dengan cap produsen, kadar emasnya standar yakni 24 karat atau 99,99 persen, serta telah tersertifikasi LBMA (London Bullion Market Association).
Selain emas yang menjadi instrumen
investasi paling stabil dengan harga sekitar Rp1,89 juta per gram, logam mulia juga mencakup perak seharga Rp19.800 per gram yang berfungsi sebagai konduktor listrik, platina Rp676.993 per gram yang tahan lama dan digunakan di bidang medis, serta rhodium senilai Rp4,3 juta per gram yang langka dan tahan korosi.
Perbedaan utama keduanya terletak pada aspek sertifikasi, kualitas, harga jual kembali, bentuk, dan risiko. Emas cukim tidak memiliki sertifikat, kualitasnya tidak terstandar, harga jualnya rendah karena harus ditaksir ulang, bentuknya bongkahan tidak rapi, serta berisiko tercampur logam lain.
Sementara logam mulia memiliki sertifikat resmi, kualitas standar internasional 99,99 persen, harga jual mengikuti pasar, bentuk batangan presisi, serta lebih aman dan terjamin.
(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
Tips berinvestasi emas
- Pilih logam mulia bersertifikat dengan membeli di produsen terpercaya seperti Antam, UBS Gold, atau Pegadaian.
- Hindari emas cukim untuk investasi jangka panjang, emas cukim hanya cocok untuk perhiasan.
- Simpan di safe deposit box (SDB) karena lebih menjamin keamanan dari pencurian atau kerusakan.
- Terus pantau harga emas.
Emas cukim bisa menjadi alternatif bagi mereka yang mencari perhiasan dengan harga lebih terjangkau. Namun, untuk tujuan investasi, logam mulia tetap menjadi pilihan terbaik karena kualitasnya terjamin dan memiliki sertifikat resmi yang diakui secara internasional. (Muhammad Adyatma Damardjati)