Asal Muasal Lahirnya KUR Perumahan

CEO Danantara Rosan Roeslani (kedua dari kanan). Foto: Medcom.id/Rizkie Fauzian.

Asal Muasal Lahirnya KUR Perumahan

Rizkie Fauzian • 17 September 2025 13:51

Jakarta: Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani bercerita tentang lahirnya gagasan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan.

Rosan mengungkapkan, saat dia bertemu Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, mereka berdiskusi hingga timbullah ide adanya KUR Perumahan.

"Kita berbincang berdua, saya ingat karena di KUR itu, kurang lebih KUR itu ada Rp300 triliun, tetapi memang pemanfaatannya belum berjalan secara maksimal. Saya lihat, kenapa ini tidak dialokasikan ke KUR perumahan rakyat. Disitulah ide itu berkembang," ungkap Rosan, dalam acara Simposium Gotong Royong Warisan Bangsa, di Jakarta, dikutip Rabu, 17 September 2025.

Setelah itu, mereka menyampaikan ide ini kepada Presiden Prabowo Subianto dengan langsung merincikan KUR Perumahan ini. Hal tersebut juga disambut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Dengan adanya pendanaan ini, dan dengan suku bunga yang subsidi lima persen, jadi kalau bank ngecasnya lebih dari itu, sisanya pemerintah yang tanggung. Jadi ini salah satu bentuk komitmen kita sangat memperhatikan sektor yang menciptakan lapangan pekerjaan, dan yang menciptakan kesejahteraan sosial. Tentunya yang paling penting memberikan kontribusi yang besar dan positif terhadap perekonomian Indonesia," jelas Rosan.


Ilustrasi perumahan. Foto: dok MI/Ramdani.
 

Baca juga: Program KUR Perumahan Berpotensi Serap hingga 5 Juta Pekerja
 

Bank Himbara lebih nyaman beri KUR Perumahan


Oleh karena itu, komitmen KUR Perumahan sebesar Rp130 triliun merupakan nilai yang besar bagi bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Namun demikian, perbankan negara tersebut lebih nyaman memberikan KUR di sektor perumahan.

"Kenapa? Karena kami juga pegang jaminan, jadi sebenarnya kami lebih nyaman dan alokasinya ini Rp130 triliun. Harapannya tentunya pemanfaatan ini dananya sudah ada tolong dimanfaatkan, jangan kita sudah berikan anggarannya, bapak-bapak ibu-ibu yang ada di ruangan ini kurang aktif untuk mencari peluangnya, karena Indonesia ini pertumbuhannya lebih dibandingkan dengan negara lain," tegas dia.

Di sisi lain, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga sudah mengucurkan dana sebesar Rp25 triliun kepada BTN. Sehingga anggaran tambahan tersebut bisa digunakan untuk pembangunan, konstruksi perumahan, dan lainnya.

Rosan menambahkan, pihaknya akan terus mendukung inisiatif dari program KUR Perumahan, terutama dalam menciptakan perumahan, perumahan rakyat bersubsidi. Sehingga akan terus memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia.

"Karena sudah dianggarkan (KUR Perumahan), pertama tolong dimanfaatkan. Kedua juga tolong dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian, itu juga karena dana ini adalah dana yang bergulir dan kita ingin ke depannya, anggarannya kalau Rp130 triliun tahun ini terserah, Insyaallah akan kita tambah lagi tahun depan. Pak Ara (Menteri PKP), saya yakin bisa tambah lagi angkanya sampai Rp250 triliun, yang penting penyerapannya ada, benar, prosedurnya tepat, kita akan lebihkan anggarannya, karena ini adalah program prioritas pemerintah dan kita akan dukung penuh dan juga karena ini memberikan kontribusi yang nyata, positif terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia," tutup dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)