Ilustrasi biomassa. Foto: Dok istimewa
Eko Nordiansyah • 11 September 2025 10:55
Jakarta: PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) terus mempercepat transformasi energi melalui pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif pembangkit listrik. Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menyebut biomassa menjadi salah satu pilar penting dalam mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC) dan Net Zero Emission (NZE) Nasional.
"Tahun ini, target kami mencapai tiga juta ton biomassa. Angka ini setara dengan kurang lebih tiga persen dari volume batu bara yang dikelola PLN dan berpotensi mengurangi emisi hingga 3,3 juta ton CO2e per tahun,” ujar Rakhmad dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 September 2025.
PLN EPI terus memastikan volume pasokan energi untuk PLN dengan adanya pertumbuhan demand di sektor kelistrikan. Tahun ini, pasokan batu bara ditargetkan mencapai 99,76 juta ton sementara pasokan gas mencapai 1.329 BBTUD atau mencapai hampir 40 persen dari kebutuhan nasional.
Di sisi lain, PLN EPI juga aktif mengembangkan infrastruktur energi seperti pengembangan regasifikasi LNG dan penguatan logistik BBM. Untuk mendukung green energy, PLN EPI tengah membangun rantai pasok biomassa nasional yang efisien dengan melibatkan berbagai mitra di seluruh wilayah Indonesia.
(Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto. Foto: Dok istimewa)
Pemanfaatan biomassa di PLN dijalankan melalui program
cofiring di 52 PLTU, sejalan dengan Permen ESDM No. 12/2023.
Cofiring memungkinkan penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar tanpa perlu membangun PLTU baru.
“Tingkat
cofiring disesuaikan dengan tipe boiler, mulai dari 10 persen untuk
pulverized coal hingga 70 persen untuk tipe stoker. Cara ini adalah salah satu langkah cepat untuk menurunkan emisi,” jelas Rakhmad.
Volume pemanfaatan biomassa meningkat signifikan, dari hanya 312 ribu ton pada 2021 menjadi 1,8 juta ton pada 2024. PLN EPI optimistis target tiga juta ton biomassa pada 2025 dapat tercapai sebab Indonesia memiliki potensi biomassa mencapai 130 juta ton per tahun dari limbah pertanian, limbah industri dan hutan tanaman energi.
“Kami mempelopori model ekosistem biomassa terpadu, mulai dari pengumpulan bahan baku, sub-hub, hingga main hub dengan fasilitas
mixing dan
quality control. PLN EPI siap menjadi pelopor biomassa nasional,” tegas Rakhmad.
Peran pengusaha
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara (Aspebindo) sekaligus Sekjen BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Komisaris PLN EPI, Anggawira menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong transisi energi.
“Hipmi siap ikut serta dalam pengembangan biomassa, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Potensinya luar biasa,” ujar Anggawira.
Pemerintah menempatkan biomassa sebagai elemen strategis dalam roadmap transisi energi menuju NZE 2060 atau lebih cepat. Target penurunan emisi Indonesia sebesar 358 juta ton CO2e pada 2030 dinilai masih realistis, dengan kontribusi sektor energi yang telah mencapai 147 juta ton pada 2024.
Hingga semester I 2025, bauran energi baru terbarukan nasional tercatat 15,2 persen, dengan biomassa menjadi salah satu kontributor terbesar khususnya untuk pemanfaatan EBT langsung atau non-listrik. Selain itu, Pemerintah juga tengah menyiapkan skema percepatan pemanfaatan sampah menjadi energi melalui revisi Perpres 35/2018.