Umat Katolik di Yogyakarta Gelar Misa Atas Wafatnya Pasus Fransiskus

Para umat Katolik di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta merasakan duka yang mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus, Senin, 21 April 2025. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

Umat Katolik di Yogyakarta Gelar Misa Atas Wafatnya Pasus Fransiskus

Ahmad Mustaqim • 21 April 2025 21:53

Yogyakarta: Para umat Katolik di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta merasakan duka yang mendalam atas wafatnya Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus, Senin, 21 April 2025, pagi ini waktu Vatikan, Roma. Mereka pun mendoakan kepergian sang Kepala Negara Vatikan bersamaan dengan misa harian yang digelar di gereja tersebut, Senin petang.

Sonratho Marola, 52, salah satu umat Katolik di Yogyakarta, mengaku terkejut dengan wafatnya Paus. Ia mengatakan umat Katolik di seluruh dunia turut berduka cita dengan kepergian Paus. 

"Kita tahu seruan-seruan kemanusiaan yang dia (Paus) serukan, terakhir tentang Gaza. Itu sangat berarti bagi perdamaian dunia dan kita tentu masih ingat kunjungan beliau ketika tahun lalu ke Indonesia, memberikan harapan besar kepada kita, khususnya umat Katolik dan masyarakat Indonesia," kata Sanratho di Yogyakarta. 

Ia mengatakan wafatnya Paus bukan hanya kehilangan bagi umat Katolik, namun seluruh dunia. Menurut dia, faktor kehilangan itu karena Paus merupakan sosok pemimpin dunia yang patut dicontoh dan diteladani cara hidupnya. 
 

Baca: Gus Fahrur Kenang Sosok Paus Fransiskus Ramah dan Punya Selera Humor

Sanratho juga merasa sempat ada mukjizat saat Paus sakit dan bisa sembuh. Menurutnya, doa-doa yang dilantunkan umat Katolik membuat Paus bisa bangkit dan sembuh. 

"Itu luar biasa dengan doa-doa umat Katolik seluruh dunia membuat beliau mendapatkan mukjizat dan beliau bisa bangkit dan sakit beliau dan kita juga mengucap syukur karena beliau masih bisa merayakan paskah terakhir bersama kami umat Katolik," ucapnya. 

Ardi, juga salah satu umat Katolik, mengungkapkan terkejut dengan wafatnya Paus. Ia mengingat momen terakhir saat Paskah Paus sempat menyapa para umatnya.  "Apalagi pada saat paskah kemarin beliau masih memberi pesan perdamaian yang sangat menyentuh soal perdamaian di Faza dan soal tentunya gencatan senjata," kata dia. 

Baginya, pesan dan sapaan terakhir Paus seolah menjadi tanda pamit. Ia tak menyangka hal itu jadi momen terakhir salah satu pemimpin penyeru perdamaian itu. "Jadi seperti kemarin itu pesan paskah, seperti pamitan yang sangat berkesan, karena kan apalagi sempat 15 hari sebelumnya sempat sakit karena paru-paru itu. Jadi benar-benar nggak nyangka," ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)