Ilustrasi. Foto: Medcom
Despian Nurhidayat • 19 April 2025 12:30
Jakarta: Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) meminta masyarakat mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab, kasus demam berdarah mencapai 1.375 kasus dari 10 kabupaten kota sejak awal tahun.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin mengungkapkan, Kota Balikpapan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, mencapai 439 kasus. Menyusul Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 401 kasus dan Kabupaten Kutai Timur dengan 237 kasus.
"Menyusul di urutan kedua adalah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 401 kasus, dan Kabupaten Kutai Timur dengan 237 kasus," kata Jaya saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 19 April 2025.
Wilayah lain juga mencatatkan kasus DBD, di antaranya Penajam Paser Utara dengan 81 kasus, Kutai Barat 63 kasus, Bontang 49 kasus, Samarinda 43 kasus, Berau 29 kasus, Paser 28 kasus, dan Mahakam Ulu sebanyak 5 kasus.
Jaya juga menyampaikan adanya tiga kasus kematian akibat DBD. Yakni, di Kutai Barat, Berau, dan Balikpapan.
Pihaknya menekankan pentingnya deteksi dini. Serta penanganan yang tepat untuk mencegah kasus kematian lebih lanjut.
Menyikapi situasi ini, Dinkes Kaltim kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Terutama dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti, vektor utama pembawa virus dengue.
Jaya secara khusus mengimbau masyarakat untuk rutin melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus. Yakni, menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menampung air.
"Kami tidak bosan mengingatkan masyarakat untuk meluangkan waktu hanya 10 menit setiap hari Jumat untuk melakukan PSN 3M plus di lingkungan masing-masing," ungkap dia.
Selain tiga langkah utama tersebut, langkah mencegah yang meliputi tindakan tambahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dikuras, memakai pakaian tertutup, hingga menggunakan obat nyamuk.
Lebih lanjut, Dinkes Kaltim juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala awal DBD. Masyarakat diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami demam tanpa penyebab yang jelas dan meminta pemeriksaan NS1 untuk deteksi dini.
Jika ditemukan tanda-tanda bahaya DBD, pasien diminta harus segera mendapatkan perawatan inap sesuai dengan standar penatalaksanaan yang berlaku. Keterlibatan aktif masyarakat dalam PSN 3M plus adalah kunci utama dalam menekan angka kasus DBD di Kaltim.
"Mari kita jadikan PSN sebagai gaya hidup untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman DBD," ujar dia.