Trump Tunda Tarif Impor, Saham Apple Langsung Terbang 15%

Ilustrasi Apple. Foto: Unplash

Trump Tunda Tarif Impor, Saham Apple Langsung Terbang 15%

Eko Nordiansyah • 10 April 2025 11:25

Jakarta: Saham Apple melonjak lebih dari 15 persen pada hari Rabu setelah Presiden Trump mengumumkan penundaan selama 90 hari untuk tarif timbal balik bagi semua negara selain Tiongkok. Untuk Tiongkok, tarif akan naik menjadi 125 persen. Negara lain akan memiliki tarif dasar 10 persen selama periode negosiasi.

Melansir Investing.com, meskipun Apple memproduksi sebagian besar produknya di Tiongkok, mereka telah mengalihkan beberapa pasokan iPhone yang ditujukan untuk AS ke India.

India diperkirakan hanya akan menghadapi tarif timbal balik AS sebesar 10 persen karena diharapkan menjadi bagian dari negosiasi dengan AS. Secara keseluruhan, lebih dari 75 negara akan menjadi bagian dari negosiasi tersebut.

Mungkin yang lebih penting bagi Apple adalah fakta bahwa Trump mengatakan akan mempertimbangkan pembebasan tarif untuk beberapa perusahaan.

Investor Apple berharap Apple akan termasuk dalam pembebasan tersebut, terutama karena pembuat iPhone tersebut telah berkomitmen untuk berinvestasi USD500 miliar di AS selama empat tahun ke depan.

Sebelum lonjakan hari ini yang mengikuti postingan media sosial Truth Trump di tengah hari tentang penundaan tarif, saham Apple telah kehilangan hampir USD800 miliar dalam kapitalisasi pasar.
 

Baca juga: 

Peluang Resesi AS Turun Jadi 49% setelah Trump Tunda Tarif Impor



(Ilustrasi Apple. Foto: Dok istimewa)

Lonjakan biaya jika Apple memindahkan produksi

Sebelumnya hari ini, analis dari BofA Securities Wamsi Mohan memperkirakan jika Apple sepenuhnya merakit iPhone di AS, biayanya akan meningkat 90 persen. Analis tersebut juga melihat tantangan logistik akibat rantai pasokan jika perusahaan memindahkan produksi ke AS.

Mohan melihat beberapa cara Apple dapat mengurangi risiko penurunannya. Selain mengeksplorasi strategi seperti mendapatkan lebih banyak iPhone dari India, Apple juga dapat mengeksplorasi kenaikan harga, mendorong pemasok untuk efisiensi biaya, meluncurkan produk dengan harga lebih tinggi, dan menyesuaikan jadwal peluncurannya, catat analis tersebut.

Dia mengatakan beralih ke siklus iPhone dua tahun dapat mengurangi tekanan rantai pasokan dari pembaruan yang sering.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)