Ilustrasi pencari kerja. Foto: MI/Ramdani
M Ilham Ramadhan Avisena • 27 June 2025 10:57
Jakarta: Pemerintah didorong untuk bisa menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung penciptaan lapangan kerja. Hal itu dinilai lebih baik dan krusial ketimbang menjalankan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang cenderung tak produktif.
Hal itu disampaikan Ekonom Makroekonomi dan Keuangan Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky. Menurutnya, BSU sedianya memiliki dampak positif, namun itu hanya bersifat sementara.
"Isu strukturalnya adalah pemerintah ini perlu membuat iklim investasi dan bisnis yang lebih bersahabat, mengurangi praktik perburuan rente, mempermudah birokrasi, perizinan yang jelas dan lain semacamnya," kata Riefky saat dihubungi, dikutip Jumat, 27 Juni 2025.
"Ini yang sebetulnya paling penting atau yang pemerintah bisa lakukan untuk membuat iklim investasi bersahabat sehingga kemudian investasi masuk dan tercipta lapangan kerja sehingga masyarakat mendapatkan income yang layak dan ini baru menciptakan daya beli," tambah Riefky.
Baca juga: Khawatir PHK, Penerima Program BSU Disebut akan Menahan Konsumsi |