Indonesia Siap Rawat Korban Perang Gaza di Pulau Galang, Menlu: Proses Masih Berjalan

Menlu Sugiono dalam aksi akbar bela Palestina di Monas, Jakarta, Minggu, 3 Agustus 2025. (Kemenlu RI)

Indonesia Siap Rawat Korban Perang Gaza di Pulau Galang, Menlu: Proses Masih Berjalan

Ferdian Ananda Majni • 7 August 2025 22:59

Jakarta: Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapan merawat warga Gaza yang menjadi korban perang sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Lokasi layanan medis yang direncanakan berada di Pulau Galang, Kepulauan Riau, tengah disiapkan sebagai salah satu alternatif.

Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan rencana ini telah disampaikan Presiden Prabowo dalam kunjungannya ke negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC).

"Jadi gini, ada waktu itu Pak Presiden juga pada saat kunjungan ke beberapa negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), waktu itu juga sudah menyampaikan Indonesia ini kan terbuka untuk merawat korban dengan anak-anak, orang tua, wanita yang membutuhkan perawatan medis ke Indonesia dan dengan catatan semua pihak setuju waktu itu kan," kata Sugiono di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis, 7 Agustus 2025.

Menurut Sugiono, Presiden telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin negara Timur Tengah. Namun, pelaksanaannya masih memerlukan kesepakatan lebih lanjut dengan berbagai pihak, termasuk negara tetangga Palestina.

"Tentu saja dengan satu setujuan dari seluruh pihak terkait di sana, setujuan dari negara-negara tetangganya langsung, Yordania, Mesir dan tentu saja otoritas Palestina sendiri," ujar Sugiono.

Pulau Galang menjadi salah satu lokasi yang dipertimbangkan karena sudah memiliki infrastruktur kesehatan. Sebab, pulau ini sebelumnya difungsikan sebagai fasilitas perawatan pasien covid-19.

"Kemarin Presiden menyebut Pulau Galang, kita juga lagi sedang lihat karena waktu itu kan pernah dipakai untuk tempat perawatan covid. Jadi ada infrastrukturnya sudah di sana. Kemudian kita masih juga lihat alternatif-alternatif lain," ujar Sugiono.

Baca Juga: 

Pemerintah Berencana Bawa Warga Gaza ke Indonesia, Pakar UI: Ini Melawan Hukum Internasional

Dia menegaskan keputusan ini belum final dan masih dalam tahap persiapan. Namun, pemerintah siap jika sewaktu-waktu program ini dilaksanakan.

"Makanya kalau misalnya itu tiba-tiba terjadi, kita udah siap gitu aja. Kita menyiapkan diri. Waktu itu belum pasti tanggalnya, tanggal berapa," papar Sugiono.

Sugiono menyebut target awal yang disampaikan adalah merawat 1.000 anak dan korban luka, termasuk kemungkinan membawa keluarga mereka ke Indonesia.

"(Sebanyak) 1000 yang waktu itu kita sampaikan. Ya mungkin 1000 sama keluarganya yang dibawa ke sini," ucap Sugiono.

Terkait keterlibatan kementerian lain dalam program ini, dia mengatakan belum ada keputusan resmi. "Terkait Kementerian mana yang terlibat nanti di proses ini, ya belum tahu. Tapi dalam pikiran saya ya Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan karena ini urusannya sama penyembuhan," ujar Sugiono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)