M Sholahadhin Azhar • 8 August 2025 09:29
Jakarta: Struktur coral garden dinilai efektif melestarikan ekosistem laut. Struktur buatan itu dapat menjadi habitat baru bagi karang dan biota laut.
"Harapannya bisa mempercepat laju restorasi untuk memperbaiki ekosistem pesisir," kata Ketua Yayasan Sayang Babel Kite Indra Ambalika Syari, dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat, 8 Agustus 2025.
Hal tersebut diungkap Indra terkait ekosistem
coral garden yang ditenggelamkan di Perairan Pulau Putri, Desa Penyusuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pihaknya memfasilitasi penenggelaman 15
coral garden dari PT Timah.
Coral garden menjadi habitat karang/Istimewa
Penenggelaman
coral garden oleh PT Timah di Pulau Putri disebut Indra, dilakukan sejak 2019. Bahkan beberapa
coral garden yang ditenggelamkan sudah menjadi karang alami yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat nelayan dan juga mendukung pariwisata bawah laut di kawasan ini.
Selain melaksanakan penenggelaman
coral garden, di kawasan ini PT Timah bersama Yayasan Sayang Babel Kite telah memiliki kebun karang. Sehingga, saat menenggelamkan
coral garden atau
artificial reef lainnya, tidak perlu lagi mengambil patahan dari karang alami.
Indra menceritakan
coral garden yang ditenggelamkan PT Timah sejak 2019 telah menjadi habitat alami. Hal itu ditandai dengan banyaknya penempelan biota laut dan indeks keanekaragaman biota sudah mencapai angka 1,5.
"Kita di Pulau Putri ini sudah ada kebun pembibitan sendiri, tidak perlu lagi mengambil patahan karang dari karang alam. Dan PT Timah juga melibatkan masyarakat lokal mulai dari pembuatan, penenggelaman, dan monitoring," kata Indra.
Salah satu Investor Retail Thomas Wiliam Simaradjo, setuju dengan program pelestarian lingkungan ini. Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
"Jadi menurut saya PT Timah tidak hanya mementingkan bagaimana mencari keuntungan dari sisi operasional bisnis, tetapi juga sangat peduli terhadap lingkungan," kata dia.
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan mengatakan pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan pihaknya tidak hanya berorientasi pada pelestarian lingkungan. Hal tersebut fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal.
"Program pengelolaan lingkungan dilaksanakan secara berkelanjutan dan diintegrasikan dengan pemberdayaan masyarakat lokal.
Coral garden diharapkan tidak hanya mempercepat rehabilitasi laut, tapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat pesisir dan juga mendukung wisata bahari," ucap Anggi.