1.824 Warga Padang Pariaman Terdampak Banjir

Salah satu sekolah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat terdampak banjir yang melanda daerah tersebut sejak Sabtu hingga Minggu November 2025. Antara/HO-Humas BPBD Provinsi Sumbar

1.824 Warga Padang Pariaman Terdampak Banjir

Silvana Febiari • 24 November 2025 10:26

Kota Padang: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebanyak 1.824 warga yang terdiri dari 608 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terdampak banjir, menyusul intensitas curah hujan tinggi sejak Sabtu, 22 November 2025, hingga Minggu, 23 November 2025. 

"Luapan air menggenangi permukiman warga di beberapa kecamatan dan nagari di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dikutip dari Antara, Senin, 24 November 2025. 
 


Berdasarkan data yang dihimpun BNPB tercatat empat sungai yang meluap, imbas tingginya intensitas curah hujan. Keempat sungai itu yakni Sungai Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Lubuak, dan Batang Kamumuan, yang berdampak pada tujuh kecamatan dan 14 nagari (desa).

Selain ribuan warga terdampak banjir, BNPB melaporkan dua warga di kabupaten itu mengalami luka ringan. Data terakhir, seluruh warga telah dievakuasi secara mandiri termasuk dibantu oleh tim gabungan.


Ilustrasi banjir. Metrotvnews.com/ Khairunnisa Puteri M

Bencana hidrometeorologi tersebut menyebabkan 608 rumah terendam, dua diantaranya rusak. Selain itu, 108,5 hektare lahan pertanian mengalami kerusakan, dua akses jalan rusak, termasuk jalan yang berada di depan RSUD Padang Pariaman.

Banjir juga menyebabkan dua jembatan rusak, satu bendungan, dua saluran irigasi, satu fasilitas pendidikan terdampak, serta dua titik badan jalan tertimbun longsor tebing di Korong (dusun) Asam Pulau Nagari Anduriang dan di Nagari Sikucua Barat.

Terakhir, BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada, menghindari tepi sungai, mengikuti arahan pemerintah daerah, serta segera melaporkan apabila terjadi peningkatan debit air. Pemantauan kondisi cuaca perlu dilakukan secara berkala untuk mengurangi risiko tambahan, serta selalu memperbarui informasi terkait lewat instansi resmi pemerintah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)