Riza Aslam Khaeron • 5 October 2025 15:10
Jakarta: Mencintai seseorang adalah fitrah manusia. Namun, ketika cinta yang diberikan tidak berbalas, ikhtiar batin dengan berdoa menjadi salah satu cara mendekatkan harapan kepada Allah SWT, Zat yang Maha Membolak-balikkan hati.
Dalam Islam, terdapat beberapa doa yang diajarkan untuk memohon agar hati seseorang menjadi lembut atau menumbuhkan rasa cinta yang baik dan diridhai.
Melansir Media Indonesia (MI), berikut 4 doa untuk meluluhkan hati orang yang kita cintai.
Doa agar Orang yang Dicintai Membalas Cinta
Doa ini diambil dari hadis riwayat Abu Daud:
Latin:
Ahabbakalladzii ahbabtanii lahu
Artinya: "Semoga Allah mencintai kamu yang mencintaiku karena-Nya."
Doa Menumbuhkan Rasa Cinta dan Kasih Sayang
Latin:
Allahumma inni as'aluka, bihaibati adhamatika, wabisatwati jalaalika antaj'ala mahabatii fii qalbihi wa'an tulqil mawaddata wamahabbata fii qalbihi wa al-luthfa 'alayya bi fadhlika yaa Kariim.
Artinya: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, dengan wibawa keagungan-Mu dan keluhuran-Mu, agar Engkau tanamkan rasa cintaku dalam hatinya, dan anugerahkan kasih sayang dan cinta terhadapku dalam hatinya, serta limpahkan kelembutan-Mu kepadaku, wahai Zat Yang Maha Mulia.
Doa Memohon Allah Meluluhkan Hati Seseorang
Latin:
Allahumma Antal 'Aziizul Kabiir, wa ana 'abdukadh dho'iiful dzaliil alladzii laa haula wa laa quwwata illa bika. Allahumma sakhkhir lii fulaan(an), kamaa sakhkharta Firauna li Musa, wa layyin lii qolbahu kamaa layyantal hadiid li Dawud...
Artinya: Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Besar, sedang aku hanyalah hamba-Mu yang lemah dan hina. Lunakkanlah hati si fulan untukku sebagaimana Engkau lunakkan besi bagi Nabi Daud.
Doa Nabi Daud untuk Melembutkan Hati
Latin:
Allahumma laiyin li qalbahu, kamaa layyantal hadiid li Daud.
Artinya: Ya Allah, lembutkanlah hatinya sebagaimana Engkau melembutkan besi untuk Nabi Daud.
Doa-doa di atas bukanlah jaminan akan dikabulkannya cinta, tetapi merupakan bentuk ikhtiar spiritual yang menunjukkan ketundukan seorang hamba kepada kehendak Allah SWT. Penting untuk tetap menjaga niat agar cinta yang dirasa tidak mengarah pada hawa nafsu, tetapi tulus karena Allah.
Jika cinta berbalas, syukurilah; jika tidak, yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan yang lebih baik.