Senator Alex Padilla. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 June 2025 17:03
Los Angeles: Ketegangan politik dan hukum di Amerika Serikat (AS) memuncak setelah Senator Alex Padilla dari Partai Demokrat, perwakilan negara bagian California, diborgol oleh agen federal dalam konferensi pers Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem di Los Angeles.
Insiden terjadi saat Padilla mencoba mengajukan pertanyaan terkait operasi imigrasi besar-besaran dan pengerahan pasukan militer ke wilayahnya. Meskipun ia telah mengidentifikasi dirinya sebagai senator, petugas tetap menindaknya secara paksa. Noem mengklaim bahwa para agen tidak mengetahui identitas Padilla saat itu.
Konferensi pers ini berlangsung di tengah gelombang protes terhadap kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mengerahkan 4.000 personel Garda Nasional dan 700 Marinir ke Los Angeles. Gubernur California Gavin Newsom dan pejabat setempat menolak langkah tersebut, menyebutnya ilegal dan provokatif.
“Kami akan tetap di sini sampai Los Angeles dibebaskan,” ujar Noem, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 13 Juni 2025.
Pemerintah negara bagian California mengajukan gugatan ke pengadilan federal, menuntut pembatasan peran militer agar tidak terlibat dalam penegakan hukum sipil. Gugatan itu menyebut kebijakan Trump melanggar Undang-Undang Posse Comitatus 1878, yang melarang militer berperan dalam tugas kepolisian domestik.
“Foto-foto memperlihatkan personel bersenjata lengkap berdiri bersama agen ICE saat penangkapan,” tulis pengajuan hukum tersebut.
Pemerintah federal membantah tuduhan itu, menyatakan bahwa militer hanya bertugas untuk perlindungan aset dan personel federal, bukan operasi penangkapan.
Setelah dibebaskan, Padilla menyatakan: “Jika seorang senator diperlakukan seperti ini, bayangkan bagaimana mereka memperlakukan petani, juru masak, dan buruh harian di komunitas kami.”
DHS menyebut Padilla “tidak mematuhi perintah untuk mundur” dan dianggap sebagai potensi ancaman. Meski begitu, Padilla dan Noem diketahui bertemu selama 15 menit pasca insiden untuk membahas razia imigrasi.
Sementara itu, Trump dijadwalkan menggelar parade militer besar di Washington D.C. pada Sabtu untuk memperingati 250 tahun Angkatan Darat AS, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-79.
Sekitar 2.000 aksi protes diperkirakan digelar serentak secara nasional, menjadikannya salah satu unjuk rasa terbesar terhadap Trump sejak ia kembali menjabat awal tahun ini. (Nada Nisrina)
Baca juga: Hingga Malam Ketiga, Polisi LA Tangkap Sejumlah Pendemo Pelanggar Jam Malam