Legislator NasDem Minta KKP Memperhatikan Balai Benih Ikan di Seluruh Indonesia

Ilustrasi. Media Indonesia.

Legislator NasDem Minta KKP Memperhatikan Balai Benih Ikan di Seluruh Indonesia

Arga Sumantri • 17 June 2025 16:34

Kupang: Anggota Komisi IV DPR, Rajiv, meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan perhatian serius pada Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) di seluruh Indonesia. Rajiv mengungkapkan BBIP merupakan pilar utama swasembada pangan.

Hal ini disampaikan Rajiv saat kunjungan kerja masa reses di BBIP Tablolong, Kabupaten Kupang, NTT. Ia menegaskan jangan sampai balai tersebut mengalami kesulitan untuk memproduksi benih ikan dan udang unggulan.

"Saya minta KKP segera turun tangan dan memberi bantuan indukan terbaik," tegas Rajiv di sela-sela  kunjungannya ke BBIP Tablolong, Selasa, 17 Juni 2025. 

Ia mengungkapkan BBIP Tablolong memiliki kapasitas produksi mencapai 1,4 juta ton benih. Tapi, kini kesulitan mendapat indukan ikan kerapu macan, kerapu cantang, serta udang vaname yang berkualitas.

Rajiv menyaksikan kemampuan BBIP Tablolong memproduksi pakan ikan secara mandiri yang berasal dari tulang ikan dan rumput laut. Ia menuturkan KKP dapat memanfaatkan kelebihan itu untuk mengakselerasi program mandiri pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

"Apa yang dilakukan BBIP Tabalolong ini, sebaiknya ditiru dan dilakukan semua BBIP di seluruh Indonesia. KKP harus menjadikan pengembangan dan budidaya benih ikan pantai sebagai prioritas demi percepatan suksesnya swasembada pangan," ujar legislator Partai NasDem itu.
 

Baca juga: Legislator NasDem Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Menurut Rajiv, wilayah Indonesia Timur memiliki laut yang luas dan kaya dengan berbagai jenis ikan. KKP bisa menjadikan potensi tersebut sebagai sentra penghasil ikan laut serta ikan budidaya terbesar dan terbaik di negeri ini dengan mengedepankan aspek konservasi.

"Kita tidak boleh melupakan aspek konservasi dan budidaya seperti yang dilakukan BBIP," ucap Rajiv.

Selain itu, Rajiv menekankan pentingnya pelibatan masyarakat pesisir, khususnya nelayan. BBIP bisa menjadi jembatan yang baik dengan pelatihan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis agar nelayan sejahtera serta tetap menjaga ekologi laut dengan baik.

"Kita tidak boleh melupakan unsur pendidikan dan pelatihan, karena nelayan dan masyarakat pesisir bukan hanya menangkap ikan, tapi juga tahu bagaimana menjaga laut, memproduksi pakan secara mandiri hingga mengolah hasil tangkapan, agar ekonomi mereka tumbuh dan sejahtera," tutur Rajiv. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)