Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Sebagian besar mata uang Asia mengalami sedikit pemulihan pada Kamis, 27 Maret 2025. Kenaikan ini karena dolar AS melemah setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 25 persen pada impor mobil.
Dilansir dari Investing.com, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,3 persen ke 104,27 setelah menguat pada sesi sebelumnya. Dolar masih tetap berada di dekat level tertinggi tiga minggu, membatasi kenaikan mata uang Asia.
Mata uang Asia sedikit lebih tinggi setelah serangkaian penurunan. Namun, kenaikan terbatas karena investor berhati-hati menjelang tarif Trump yang baru.
(Ilustrasi dolar AS. MI/Ramdani)
Ketegangan perdagangan meningkat
Presiden Trump pada hari Rabu mengumumkan pengenaan tarif 25 persen pada semua mobil impor dan suku cadang mobil yang tidak diproduksi di dalam AS, efektif mulai 2 April.
Langkah ini bertujuan untuk mendorong produsen mobil mengalihkan produksi ke fasilitas domestik dan mengurangi defisit perdagangan.
Meskipun tarif secara teoritis dapat memperkuat dolar dengan memperbaiki neraca perdagangan, ketidakpastian yang berlaku seputar kebijakan perdagangan pemerintah dan kekhawatiran bahwa tarif ini mungkin memicu resesi telah memberikan tekanan ke bawah pada mata uang tersebut.
Sentimen ini diperparah oleh contoh keputusan Trump yang sebelumnya berfluktuasi dan ketakutan akan konflik perdagangan yang semakin meningkat.
Selain itu, Trump akan menerapkan tarif timbal balik pada 2 April. Laporan media baru-baru ini menunjukkan Presiden Donald Trump mungkin menerapkan pendekatan yang lebih selektif terhadap tarif timbal balik mulai bulan depan.