Jadi Program Gagal, Pakar: Belum Terdengar Peta Jalan Gerakan Revolusi Mental

Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi. Dok. Tangkapan Layar

Jadi Program Gagal, Pakar: Belum Terdengar Peta Jalan Gerakan Revolusi Mental

Theofilus Ifan Sucipto • 23 July 2023 10:37

Jakarta: Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Karim Suryadi mengkritik implementasi revolusi mental. Jargon itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dua kali pemilihan presiden (pilpres) lalu.

"Agak susah mencari kata untuk tidak mengatakan (revolusi mental) gagal atau mandek," kata Karim dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk 'Gagal, Revolusi (Kena) Mental,' Minggu, 23 Juli 2023

Karim menyayangkan semangat revolusi mental justru berpindah haluan. Pemerintah dinilai hanya fokus membangun infrastruktur.

"Revolusi mental kok infrastruktur? Kalau dihubungkan dengan cakupan data revolusi mental dalam inpres (instruksi presiden), kok tidak terlalu nyambung?" ujar dia.

Karim mengacu pada Inpres Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Beleid itu mencantumkan gerakan Indonesia melayani, bersatu, bersih, mandiri, dan tertib.

"Tapi tidak ada satupun kata soal korupsi dalam inpres. Saya belum pernah dengar peta jalan gerakan revolusi mental," papar dia.

Karim heran tidak ada peta jalan yang memuat cara mencapai revolusi mental. Program yang tidak jelas diyakini menjadi penyebab penerapan jargon tersebut tidak maksimal.

"Harusnya ada tahapan dan harus disosialisasikan sehingga semua terlibat," tutur dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)