UGM Bangun Kompleks Rumah Ibadah 5 Agama

Sejumlah pimpinan UGM saat meninjau progres pembangunan rumah ibadah lima agama. Dokumentasi/ istimewa

UGM Bangun Kompleks Rumah Ibadah 5 Agama

Ahmad Mustaqim • 18 August 2023 15:25

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah membangun kompleks rumah ibadah untuk lima agama dalam satu kawasan seluas 4.789 meter persegi. Kelima agama tersebut yakni Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu, dan Budha.

Rencananya pembangunan rumah ibadah ini ditarget selesai pada pertengahan Desember 2023. 

"Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 46 persen," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Arie Sudjito, dalam keterangan pers, Jumat, 18 Agustus 2023. 

Pembangunan ini dilakukan di Kompleks Perumahan Sekip Blok N kampus tersebut. Luasan masing-masing rumah ibadah tersebut sekitar 300 meter persegi. Setiap rumah ibadah mampu menampung sekitar 250-300 orang. 

Arie bersama sejumlah pimpinan universitas telah meninjau progres pembangunan kompleks kerohanian itu. Ia mengaku optimis pembangunan bisa selesai menjelang perayaan Dies Natalis UGM. 

"Kita optimis bulan Desember bisa rampung," jelas dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM ini.

Menurut dia terbangunnya kompleks pusat kerohanian untuk rumah ibadah lima agama bisa menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa di bidang kerohanian. Selain itu, lanjutnya, bisa sekaligus mampu mempraktikkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi dari kemajemukan beragama di Indonesia. 

"Kita percaya pusat kerohanian ini bisa menjadi tempat pembelajaran bagi mahasiswa, keterhubungan antara praktik akademik baik pendidikan dan pengajaran dengan praktik kerohaniaan," ungkapnya.

Sementara Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menuturkan pembangunan pusat kerohanian ini semakin menegaskan posisi kampus UGM sebagai kampus inklusif.

"Kami ingin aspek inklusivitas dalam aspek pendidikan dan pengajaran bisa berjalan. Dan pusat kompleks kerohanian ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus tempat mahasiswa mempraktekkan nilai-nilai toleransi dan solidaritas," bebernya.

Ketua Senat Akademik, Sulistiowati mengapresiasi dan menyambut baik dibangunnya kompleks pusat kerohanian untuk civitas akademik ini. Menurut dia, pembangunan itu sebagai wujud implementasi dari salah satu jati diri UGM sebagai universitas Pancasila, di mana adanya penghargaan atas kebhinekaan dan keragaman dalam praktik beragama. 

"Tempat ini bisa menjadi pemersatu seluruh civitas akademika dari berbagai macam agama yang dianut agar bisa menjunjung tinggi keberagaman. Kami sangat mendukung pusat kerohanian ini," ungkapnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)