Foto: UNESCO
Medcom • 12 June 2023 18:34
Washington: Amerika Serikat (AS) dikabarkan ingin bergabung kembali dengan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) setelah menarik diri dari keanggotaannya selama hampir enam tahun. Hal itu pun disampaikan secara pribadi oleh AS kepada UNESCO.
Melansir dari Yahoo News, Senin, 12 Juni 2023, seorang juru bicara kementerian luar negeri mengonfirmasi kepada Axios bahwa AS telah memberi tahu UNESCO soal ketertarikannya untuk bergabung kembali.
“Wakil Menteri Luar Negeri untuk Manajemen dan Sumber Daya Richard Verma sudah mengirim surat kepada Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay pada pekan lalu. Surat tersebut berisi usulan mengenai rencana AS untuk bergabung kembali dengan UNESCO,” ucap juru bicara Kemenlu AS tersebut.
Sebuah sumber mengungkapkan bahwa rencana yang diusulkan dan dinegosiasikan antara Kementerian Luar Negeri dan UNESCO juga merinci soal jadwal pembayaran utang AS agar negara tersebut dapat diterima kembali ke organisasi itu.
Tahun lalu, anggota parlemen sudah menyetujui RUU yang mengalokasikan lebih dari USD500 juta untuk membayar utang AS kepada UNESCO. Ini pun menjadi bagian dari upaya agar AS dapat diterima kembali sebagai anggota penuh.
Sementara itu, sumber lain mengatakan bahwa kantor Azoulay sudah memberi tahu kepada duta besar dari semua negara anggota untuk mengadakan pertemuan pada hari Senin. Dalam kesempatan itu, direktur jenderal akan memberi pengarahan kepada anggota soal rencana AS untuk kembali ke organisasi.
Tak hanya itu, direktur jenderal juga akan meminta persetujuan negara anggota untuk mengadakan pertemuan konferensi umum khusus pada bulan depan. Pertemuan tersebut diadakan dalam rangka menyambut keputusan AS dan menyetujui rencana mereka untuk bergabung kembali sebagai anggota.
Diketahui, sudah hampir enam tahun sejak pemerintahan Trump mengumumkan untuk meninggalkan keanggotaan UNESCO karena organisasi tersebut dianggap “anti-Israel.” Tahun lalu, Israel yang juga sudah meninggalkan UNESCO memberi tahu kepada Kementerian Luar Negeri bahwa mereka tidak akan menentang jika AS ingin bergabung kembali jadi anggota.
Bergabung kembali dengan badan yang berbasis di PBB diketahui telah menjadi prioritas dari pemerintahan Biden. Hal ini bertujuan untuk melawan pengaruh pemerintahan Tiongkok yang terus berkembang dalam badan PBB. (Arfinna Erliencani)