NEWSTICKER

Zelensky Sebut 500 Anak-Anak Ukraina Tewas Selama Perang dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (EFE-EPA/PRESIDENTIAL PRESS SERVICE/HANDOUT)

Zelensky Sebut 500 Anak-Anak Ukraina Tewas Selama Perang dengan Rusia

Willy Haryono • 4 June 2023 19:20

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang Rusia, yang sekarang memasuki bulan ke-16, telah menewaskan setidaknya 500 anak-anak Ukraina.

Pernyataan disampaikan Zelensky beberapa jam setelah petugas penyelamat menemukan jasad seorang anak perempuan berusia dua tahun yang tewas dalam serangan Rusia di kota Dnipro.

Zelensky mengatakan bahwa "senjata dan kebencian Rusia, yang terus merenggut dan merenggut nyawa anak-anak Ukraina setiap hari," telah membunuh ratusan orang sejak invasi besar-besaran pada 24 Februari 2022.

"Banyak dari mereka bisa menjadi cendekiawan, seniman, juara olahraga terkenal, dan berkontribusi pada sejarah Ukraina," kata Zelensky, dikutip dari laman Irish News, Minggu, 4 Juni 2023.

Ia mengatakan tidak mungkin untuk menentukan jumlah pasti berapa anak-anak yang menjadi korban dalam perang karena situasi saat ini, dan karena beberapa daerah berada di bawah pendudukan Rusia.

"Kita harus bertahan dan memenangkan perang ini!" tegas Zelensky. "Seluruh Ukraina, semua rakyat kita, semua anak-anak kita, harus bebas dari teror Rusia," ungkapnya.

Tim penyelamat menemukan tubuh bocah berusia dua tahun itu pada Minggu pagi, saat menyisir puing-puing gedung apartemen di pinggiran kota Dnipro.

Gubernur daerah, Serhiy Lysak, mengatakan lima anak termasuk di antara 22 orang yang terluka akibat serangan pada Sabtu kemarin, yang merusak dua bangunan tempat tinggal.

Rusia meluncurkan lebih banyak serangan dengan pesawat tanpa awak (drone) dan rudal jelajah pada Minggu ini, menargetkan beberapa wilayah negara, termasuk ibu kota, Kyiv.

Angkatan udara Ukraina mengatakan bahwa pertahanan udara negara berhasil menjatuhkan tiga dari lima drone Shahed dan empat dari enam rudal jelajah yang ditembakkan Rusia.

Juru bicara angkatan udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan bahwa dua rudal menghantam pangkalan udara militer di Kropyvnytskyi, sebuah kota di provinsi Kyrovohrad, Ukraina tengah. Ia tidak melaporkan kerusakan apa yang ditimbulkan.

Militer Rusia mengatakan telah melakukan serangkaian serangan dalam beberapa hari terakhir terhadap baterai pertahanan udara Ukraina, pangkalan udara dan depot pasukan.

Serangan jarak jauh datang di saat Ukraina bersiap melancarkan serangan balik yang telah lama direncanakan. Tujuan utama dari serangan balasan ini adalah merebut kembali sejumlah wilayah yang diduduki Rusia.

Kekhawatiran atas keselamatan warga sipil diperburuk setelah sejumlah pejabat Ukraina mengumumkan bahwa hampir seperempat dari 4.800 tempat perlindungan serangan udara yang mereka periksa telah terkunci atau tidak dapat digunakan.

Pernyataan pada Sabtu kemarin ini disampaikan setelah seorang wanita berusia 33 tahun di Kyiv dilaporkan meninggal dunia saat menunggu di luar tempat perlindungan yang tertutup selama rentetan rudal Rusia pada Kamis lalu.

Jaksa di ibu kota mengatakan empat orang ditahan sebagai bagian dari penyelidikan kriminal atas kematian wanita itu, di saat dirinya dan beberapa orang lain menunggu untuk memasuki tempat penampungan yang terkunci rapat.

Seorang satpam yang diduga gagal membuka kunci pintu masih ditahan. Tiga orang lainnya, termasuk seorang pejabat setempat, ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan pada Sabtu kemarin bahwa pemerintah kota menerima "lebih dari seribu" keluhan mengenai tempat penampungan serangan udara yang terkunci, bobrok atau tidak memadai.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)