ilustrasi/medcom.id
Media Indonesia • 26 September 2023 15:28
Jabar: Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terdampak krisis air bersih. Kekeringan menyebabkan 7.337 kepala keluarga (KK) kesulitan air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat, mengatakan kekeringan meluas. Kondisi ini membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan untuk mandi, cuci, kakus (MCK).
"Krisis air bersih yang terjadi pada musim kemarau berdampak kepada 63 Dusun, 31 Desa dengan jumlah 7.337 KK. Namun, dari 15 kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih paling banyak di Kecamatan Cidolog dan hanya Desa Ciparai membutuhkan bantuan sebanyak 788 KK," kata Memet, Selasa, 26 September 2023.
Ia mengatakan pendistribusian air bersih terkendala medan yang sulit. Namun, pengiriman air tetap dilakukan.
"Kami tiap hari droping air bersih meski untuk tanki memang terbatas dan pengiriman saat ini dilakukan bergantian hingga terjadwal agar ada pemerataan penyaluran air bersih. Akan tetapi, pendistribusian air dilakukan beberapa titik dan memang membutuhkan waktu lebih lama mengingat kondisi jalan dan medan cukup berbahaya sehingga harus mengambil akses jalan yang lebih aman," ujarnya.
Menurutnya, musim kemarau berdampak pada krisis air bersih terjadi di Kecamatan Rancah, Cihaurbeuti, Cijeungjing, Cidolog, Banjaranyar, Cipaku, Banjarsari, Cisaga, Pamarican, Panjalu, Cikoneng, Cimaragas, Lumbung, Panawangan, dan Baregbeg. Namun, berbagai upaya sudah dilakukan dengan mengirimkan air bersih agar masyarakat bisa mempergunakan kebutuhan setiap harinya.
"Kami meminta agar masyarakat yang selama ini terdampak krisis air bersih supaya bisa menghemat karena memang kekeringan yang terjadi di wilayahnya akan semakin meluas di berbagai wilayahnya mengingat ratusan sumur yang dimiliki warga dalam kondisi kering tapi pengiriman air tetap dilakukan ke daerah terdampak," ucap dia.