Seskab: Pemerintah Pasang 2 Jembatan Bailey di Bireuen Aceh

Proses pemasangan jembatan bailey di Bireuen, Aceh. Foto: Antara-HO Instagram @sekretariat.kabinet.

Seskab: Pemerintah Pasang 2 Jembatan Bailey di Bireuen Aceh

Anggi Tondi Martaon • 6 December 2025 14:20

Jakarta: Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan pemerintah telah memasang dua jembatan bailey (jembatan darurat portabel) di Sungai Teupin Mane, Bireuen, Aceh. Pemasangan dilakukan oleh TNI AD dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Teddy mengatakan jalur ini merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Medan-Banda Aceh serta kabupaten kota di Negeri Serambi Mekah tersebut.

"Jembatan bailey seberat sekitar 50 ton ini adalah jembatan sementara yang juga dapat berfungsi sebagai jembatan permanen dalam kondisi darurat," jelas Teddy dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025.

Ia menyebut TNI AD bersama Kementerian PU bekerja secepat mungkin untuk memulihkan akses jalan utama di wilayah terdampak sejak awal.

Proses pemasangan dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat setempat. Pemasangan dilakukan 24 jam tanpa henti setiap harinya guna mengejar waktu penyelesaian.

Baca juga: Kementerian PU Percepat Penanganan Jalan Nasional di Aceh

Lebih lanjut, Sungai Teupin Mane yang awalnya memiliki luas 100 meter. Sejak bencana banjir menjadi lebih lebar, yakni 180 meter.

"Dengan pembangunan jembatan bailey ini, akses darat diharapkan segera dapat difungsikan 2-3 hari ke depan sehingga jalur distribusi logistik darat dapat secepat mungkin terhubung," kata Teddy.

Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo terus mempercepat pemulihan infrastruktur konektivitas pasca bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra. Prioritas utama pemerintah ialah membuka seluruh akses darat, meskipun kondisi di lapangan saat ini masih sangat menantang.

Kementerian PU terus melakukan percepatan pemulihan infrastruktur konektivitas pasca bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Penanganan darurat dilaksanakan selama 24 jam. Sehingga, seluruh konektivitas utama di tiga provinsi tersebut dapat segera digunakan guna mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat, khususnya pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Berdasarkan hasil identifikasi Balai Teknis Kementerian PU hingga 2 Desember 2025, total terdapat 253 titik longsor dan 86 titik banjir yang mengakibatkan kerusakan pada jalan nasional. Di Aceh, terdapat 46 titik longsor dan 34 titik banjir yang berdampak pada 35 ruas jalan nasional serta 14 jembatan putus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)