Kementerian PU Percepat Penanganan Jalan Nasional di Aceh

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penanganan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Aceh. Foto: Antara/HO-Kementerian PU.

Kementerian PU Percepat Penanganan Jalan Nasional di Aceh

Anggi Tondi Martaon • 6 December 2025 11:21

Jakarta: Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi mengakibatkan akses jalur Lintas Timur, Lintas Barat, dan Lintas Tengah di Aceh terputus. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat perbaikan jalan nasional di Negeri Serambi Mekah tersebut. 

"Pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, pembukaan kembali jalur transportasi menjadi prioritas utama sebelum pemerintah berbicara lebih jauh mengenai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur," kata Menteri PU Dody Hanggodo dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025.

Dody mengatakan pihaknya telah mengerahkan dan mengalihkan alat berat dari sejumlah proyek infrastruktur untuk mempercepat pembukaan akses jalan di Aceh. Hal itu dilakukan untuk menjaga distribusi logistik serta mencegah risiko sosial.

Dody menjelaskan, jalur Lintas Timur Aceh, saat ini secara umum tidak terdapat kendala berarti. Dua jembatan yang sempat putus tengah dalam proses perbaikan dengan target penyelesaian pada 12 Desember 2025.

Baca juga: Nekat Umroh Saat Darurat Bencana, Bupati Mirwan MS Diberhentikan dari Ketua DPC Gerindra

Sejumlah ruas utama pada Lintas Timur Aceh telah kembali terhubung dan fungsional. Di antaranya ruas Lhokseumawe-Aceh Utara hingga Langsa, Langsa-Kuala Simpang, serta Kuala Simpang-Batas Sumatra Utara (Sumut) Utara yang telah bisa dilalui sejak 3 Desember 2025.

Pembersihan sedimen dan material sisa banjir masih terus dilakukan. Sehingga, pemulihan kondisi jalan bisa dilakukan secara optimal.

Penanganan juga dilakukan Kementerian PU di Lintas Barat Aceh. Sejumlah ruas telah kembali fungsional.

Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus melakukan pembersihan material banjir dan longsoran di sejumlah titik untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.

Sementara itu, tantangan terbesar masih dihadapi pada perbaikan jalan di Lintas Tengah Aceh. Sebab, banyak jembatan yang putus serta badan jalan yang tergerus sungai.

Tercatat terdapat 13 jembatan terputus pada jalur-jalur akses menuju wilayah Takengon dan sekitarnya.

Saat ini, fokus utama penanganan diarahkan pada pemasangan jembatan bailey secara bertahap serta penanganan badan jalan yang amblas.

Beberapa ruas sudah dapat dilalui dengan kondisi terbatas, seperti jalur Simpang Uning-Blangkejeren yang baru dapat dilalui kendaraan roda dua, serta Genting Gerbang-Celala-batas Aceh Tengah/Nagan Raya yang masih menunggu penyelesaian akses menuju Jembatan Kr Beutong dengan target selesai pada 17 Desember 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)