Ilustrasi. (medcom.id)
Media Indonesia • 10 December 2023 23:10
Jakarta: SETARA Institute menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) lumpuh dalam memberikan perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat. Pasalnya, pengkerdilan ruang-ruang sipil setiap tahunnya semakin massif dan selalu menjadi indikator dengan skor paling rendah di tiap tahunnya.
Tak tanggung-tanggung, riset Setara Institute bersama International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) menunjukkan bahwa indeks kebebasan berekspresi dan menyatakan pendapat di Indonesia pada 2023 menurun 0,6 poin dibanding pada indeks HAM 2019.
Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, menerangkan, Jokowi juga tak memberikan banyak perlindungan terhadap kebebasan pers. Data monitoring AJI mengungkapkan jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis paling banyak ditemukan saat pemerintahan Jokowi, yakni pada masa periode pertama dan kedua.
“Kriminalisasi masyarakat adat Poco Leok di Manggarai, represi terhadap masyrakat Rempang, hingga kriminalisasi petani di Air Bangis menjadi potret pemberangusan freedom of expression di balik beragam eksekusi proyek strategis nasional (PSN) yang digencarkan pemerintah,” tegasnya, di Jakarta, Minggu, 10 Desember 2023.
Baca: Komitmen Anies Merevisi UU ITE Dinilai Bisa Kerek Elektabilitas |