Komitmen Anies Merevisi UU ITE Dinilai Bisa Kerek Elektabilitas

Jakarta: Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengaku akan merevisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) bila diberi mandat menjadi presiden. Revisi UU ITE menjadi salah satu agenda penting lantaran sudah banyak korban yang terjerat pasal karet dalam aturan tersebut.

Pengamat politik Lili Romli menilai bila Anies benar-benar berkomitmen merevisi UU ITE akan mendapat banyak dukungan masyarakat. Pasalnya, UU tersebut telah menghambat kebebasan berpendapat.

"Orang-orang yang selama ini mendorong agar UU ITE direvisi, tentu akan mendukung kebijakan yang digagas tersebut," ujar Lili kepada Media Indonesia, Rabu, 22 November 2023.

Dia menilai revisi UU ITE menjadi salah satu agenda yang penting bagi para peserta Pilpres 2024. Sebab, UU tersebut sudah menghambat demokrasi Tanah Air.

"Suatu keniscayaan perlunya revisi UU ITE sehingga atmosfer kebebasan kembali hadir di tengah-tengah publik," ungkapnya.

Ia menegaskan demokrasi tanpa ada kebebasan berpendapat sama dengan mengerangkeng demokrasi. Sehingga, demokrasi tidak memiliki makna. 

"Ini karena kebebasan berpendapat merupakan salah satu roh demokrasi. Jika roh demokrasi tersebut dibelenggu, maka demokrasi menjadi hampa," jelas dia.