Protes mahasiswa Harvard University mengecam 13 mahasiswa yang tidak diberi ijazah karena sikap pro-Palestina. Foto: BBC
Medcom • 24 May 2024 16:05
Washington: Ratusan mahasiswa keluar dari upacara wisuda Harvard University sambil meneriakkan ‘Bebaskan Palestina.’ Hal tersebut dilakukan satu hari setelah universitas tersebut mengumumkan bahwa 13 mahasiswanya tidak akan mendapatkan gelar karena berpartisipasi dalam unjuk rasa pro-Palestina.
Menurut Boston Globe, ratusan pelajar yang mengenakan keffiyeh dan mengibarkan bendera Palestina.
“Biarkan mereka berjalan,” bunyi teriakan ratusan pelajar di antara pesan-pesan lainnya dan memegang poster bertuliskan ‘untuk para martir’ dan ‘untuk Gaza.’
“Selamat datang di acara dimulainya Partai Rakyat,” kata seorang penyelenggara dan mahasiswa Hukum Harvard, Lea Kayali, dikutip dari Anadolu, Jumat, 24 Mei 2024.
Pada awal upacara, Rektor sementara Universitas Alan Garber mengatakan, beberapa di antara kita mungkin memilih untuk melakukan kebebasan mengekspresikan diri mereka dalam menarik perhatian pada peristiwa yang terjadi di dunia yang lebih luas.
“Momen kegembiraan ini bertepatan dengan momen ketakutan dan rasa takut, kesedihan dan kemarahan, penderitaan serta kesakitan,” ujar Garber.
“Di tempat lain, orang-orang sedang mengalami hari-hari terburuk dalam hidup mereka,” tambah Garber.
Kemudian, Garber meminta peserta untuk mengheningkan cipta selama satu menit.
Harvard University mengumumkan bahwa 13 mahasiswa dilarang menerima gelar pada Rabu, 22 Mei 2024. Hal tersebut karena keterlibatan mereka dalam kelompok pro-Palestina sehubungan dengan serangan Israel di Jalur Gaza.
Sementara itu, Harvard tidak memberikan rincian tentang 13 mahasiswa tersebut, tetapi menuduh mereka melanggar kebijakan universitas dengan perilakunya selama berpartisipasi dalam perkemahan di Harvard's Yard, bagian tertua sekolah tersebut.
“Kami akan segera mempertimbangkan penganugerahan gelar setelah selesainya seluruh proses FAS (Fakultas Seni dan Sains), seorang mahasiswa memenuhi syarat untuk menerima gelar,” kata universitas tersebut. (Theresia Vania Somawidjaja)