Zulpha Styer, Muslim Australia yang mencoba memahami Muslim di Indonesia. Foto: Marcheilla Ariesta
Marcheilla Ariesta • 11 September 2024 18:43
Jakarta: Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) 2024 kembali digelar. Salah satu peserta asal Australia, Zulpha Styer mengatakan, ia sangat senang karena program ini membawanya mendapatkan pengalaman baru.
“Saya mengikuti AIMEP ini karena Indonesia adalah sebuah negara yang besar, dan sangat berbeda. Jadi, saat saya mulai belajar lebih banyak tentang Indonesia, saya sangat senang untuk bisa datang,” kata Zulpha di PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu, 11 September 2024.
Menurutnya, perbedaan di Indonesia, merupakan hal terindah yang pernah ia lihat. “Agama, budaya dan semuanya berbeda. Dan itu sangat indah dan merasa sangat beruntung karena bisa bergabung dengan program ini,” terangnya.
Di negaranya, Zulpha mengaku harus sering menjelaskan alasan ia harus beribadah lima kali sehari. Zulpha menambahkan, saat salat di Indonesia, ia merasa seperti berada di rumah karena sangat tentram.
Perempuan asal Cape Town, Afrika Selatan itu mengatakan, lebih dari 20 tahun pindah ke Australia. Namun, berada di Indonesia selama tiga hari terakhir membuatnya sangat betah karena seperti sudah lama berada di negara ini.
“Saya rasa salah satu tantangan yang saya hadapi di Australia adalah bahwa kita tidak memiliki masjid di mana-mana, jadi Anda tidak mendengar adzan, mencoba mencari tempat untuk berdoa adalah sangat menantang,” jelas Zulpha.
Lewat program ini, kata Zulpha, ia akan menerapkan prinsip toleransi untuk dibawa ke negaranya. “Anda dapat menghormati kepercayaan orang lain, dan juga menjadi sangat dekat satu sama lain. Saya pikir orang Australia dapat belajar banyak dari bagaimana terbuka orang Indonesia, walaupun ada banyak perbedaan yang ada di komunitas,” terang dia.
Zulpha menjelaskan bagaimana ia sangat mempelajari dasar negara Indonesia, Pancasila.
“Pancasila adalah sebuah prinsip dan nilai yang sangat indah, karena di Australia, saya pikir kita memiliki lebih banyak pendekatan legal yang membosankan terhadap cara negara kita memiliki nilai, sedangkan ini terlihat sebuah prinsip biasa yang banyak orang Indonesia bicara tentang dan percaya,” lanjutnya.
AIMEP adalah program tahunan tempat bertukar pikiran dan budaya antara pemuda Muslim Indonesia dan Australia. Selama empat pekan, para peserta akan bertemu secara daring untuk mengikuti workshop sebelum akhirnya menghabiskan dua pekan bersama di masing-masing negara.
Selama di Indonesia, para peserta akan menginap di Jakarta dan Yogyakarta selama total 10 hari. Nantinya mereka akan lanjut bertemu di Australia, dan direncanakan pergi ke Melbourne dan Sydney.
Selain Zulpha, ada enam Muslim Australia lainnya yang ikut berpartisipasi dalam AIMEP tahun ini. Sementara itu, 12 pemuda Muslim Indonesia juga bergabung dengan program tersebut tahun ini.