Bangunan ambruk terdampak gempa, Rabu, 18 September 2024. (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)
Media Indonesia • 19 September 2024 14:44
Bandung: Untuk memastikan keamanan rumah-rumah warga yang mengungi akibat terdampak gempa bumi berkekuatan 5.0 Magnitudo yang terjadi pada Rabu, 18 September pukul 09.40 WIB, Polresta Bandung menggelar patroli malam. Patroli dilakukan petugas dengan berjalan kaki, di kawasan terdampak, terutama Kecamatan Kertasari yang menjadi area paling parah terkena dampak gempa.
Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Sungkowo menjelaskan patroli ini merupakan langkah preventif, untuk mencegah tindak pidan pencurian. "Kami memeriksa satu per satu rumah warga yang ditinggal mengungsi, untuk memastikan keamanannya," terangnya, Kamis, 19 September 2024.
Menurut Sungkowo, patroli malam ini juga disertai imbauan kepada warga agar segera melapor jika ada indikasi pencurian. Ini upaya yang dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga yang sedang dalam masa sulit.
"Selain melakukan patroli, petugas juga memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang membutuhkan, dengan bantuan dari Dokkes Polda Jabar. Kami menemukan beberapa warga yang sakit di tenda pengungsian dan langsung melakukan pemeriksaan," tutur Sungkowo.
Polisi lanjut Sungkowo, berkomitmen untuk terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada masyarakat. Warga juga diimbau untuk tetap berkoordinasi dengan pihak berwenang dan tentunya harus juga mengutamakan keselamatan.
Sementara itu Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna kembali mendatangi RSUD Bedas yang ada di Kecamatan Kertasari, untuk menjenguk dan memberikan dukungan kepada para korban gempa yang mendapat perawatan medis.
"Saya langsung turun karena ingin memastikan kondisi masyarakat yang terdampak gempa. Saya ingin memberikan dukungan moril dan memastikan bahwa pemerintah hadir untuk membantu mereka," ungkap Dadang.
Dadang menambahkan, terdapat enam desa yang terdampak gempa bumi di Kecamatan Kertasari yakni Desa Cibeureum, Tarumajaya, Cikembang, Cihawuk, Resmitinggal dan Desa Sukapura. Setidaknya 6.000-an rumah warga dan bangunan seperti sekolah, puskesmas dan perkantoran rusak di enam desa tersebut.
"Berdasarkan hasil pendataan sementara, kerusakan paling parah terjadi di Desa Cibeureum. Di desa ini setidaknya 1.400-an rumah yang rusak. Hasil pemantauan di lapangan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun ada 23 orang yang mengalami luka-luka. Enam orang masih dirawat dan yang lainnya sudah pulang," katanya.
Dadang juga sempat berkeliling meninjau langsung ribuan rumah warga yang mengalami kerusakan, baik rusak berat, sedang dan rusak ringan yang tersebar di sejumlah desa. Ia meminta warga yang rumahnya rusak agar mengungsi sementara di tenda pengungsian yang telah disiapkan.
"Saya menghimbau warga untuk sementara waktu tidak dulu kembali ke rumah, karena gempa susulan masih sering terjadi. Kami akan membangun tenda-tenda pengungsian sementara untuk menampung warga," imbuh Dadang.