Panitia mempersiapkan stan di Festival Buku Frankfurt di Jerman, 17 Oktober 2023. (AP/Michael Probst)
Willy Haryono • 18 October 2023 16:22
London: Pameran Buku Frankfurt di Jerman membatalkan acara penghargaan bagi seorang novelis asal Palestina.
Hal ini langsung memicu kecaman dari para tokoh sastra dan penerbit terkemuka, yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap suara kebebasan Palestina.
Adania Shibli merupakan novelis dan penulis esai kelahiran Palestina. Ia direncanakan mendapat penghargaan Liberaturpreis 2023 di pameran buku terbesar di dunia itu. Penghargaan ditujukan bagi para penulis perempuan asal Arab, Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Shibli menuliskan "Minor Detail," sebuah karya yang telah terbit dalam bahasa Inggris di tahun 2020 dan masuk nominasi penghargaan buku nasional dan internasional di Amerika Serikat.
Melansir Arab News, Senin, 16 Oktober 2023, novel tersebut berkisah tentang kisah nyata pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis Bedouin di tahun 1949 oleh tentara Israel, dari sudut pandang kacamata fiksi seorang jurnalis yang tinggal di Ramallah.
Namun pekan lalu, asosiasi LitProm sebagai pemberi penghargaan Liberaturpreis, mengeklaim telah menyetujui 'keputusan bersama' dengan sang penulis, Shibli, untuk menunda upacara penghargaan dengan dalih "perang yang dimulai oleh Hamas, yang menyebabkan jutaan orang di Israel dan Palestina menderita."