NEWSTICKER

107,63 Juta Orang Diprediksi Bepergian Selama Libur Nataru

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

107,63 Juta Orang Diprediksi Bepergian Selama Libur Nataru

Annisa Ayu Artanti • 20 November 2023 18:49

Jakarta: Sebanyak 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional diperkirakan akan melancong pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Angka tersebut didapatkan dari survei daring yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (BKT).

"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen),” kata Menteri Perhubungan Budi dalam keterangan tertulis, Senin, 20 November 2023.

Menurut hasil survei, alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata sebanyak 45,29 persen. Kemudian liburan pulang kampung sebanyak 30,15 persen, dan merayakan Nataru di kampung halaman 18,98 persen.

Baca juga: Akan Terjadi Dua Kali Puncak Arus Mudik Nataru, Menhub: Skenario Lalu Lintas Harus Lebih Baik

Kendaraan pribadi masih primadona

Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil sebanyak 35,57 persen (39,97 juta orang) dan motor sebanyak 17,92 persen (20,14 juta orang).

Sedangkan untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16 persen (14,79 juta orang), pesawat 11,91 persen (13,38 juta orang), bus 10,94 persen (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44 persen (3,86 juta orang).

Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, diantaranya yaitu Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno Hatta, dan Bandara Ngurah Rai.

Budi menjelaskan, dengan melihat banyaknya pergerakan ke lokasi wisata dan penggunaan mobil dan motor yang cukup besar, maka perlu disiapkan langkah antisipasi pengaturan lalu lintas di titik-titik krusial.

“Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, Kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya,” ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)