The Fed Berhati-Hati Naikkan Suku Bunga

Amerika Serikat. Foto: Unsplash.

The Fed Berhati-Hati Naikkan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 10 October 2023 13:08

Washington: The Fed harus bertindak hati-hati ketika memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi. The Fed telah menaikkan suku bunga pinjaman utamanya sebanyak 11 kali dalam 18 bulan, yang menyebabkan inflasi turun tajam menuju target jangka panjangnya sebesar dua persen. AS sedang mencoba soft landing sebagai upaya mengatasi inflasi yang membandel tanpa berdampak buruk pada perekonomian AS.

Meskipun inflasi masih tertahan di atas dua persen, pasar tenaga kerja sejauh ini secara historis masih kuat, dan pertumbuhan ekonomi tampak tangguh, sehingga meningkatkan peluang terjadinya soft landing.

"Komite penetapan suku bunga The Fed berada dalam posisi untuk melanjutkan dengan hati-hati dalam menilai sejauh mana setiap penguatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan," kata Wakil Ketua Fed Philip Jefferson, dilansir Channel News Asia, Selasa, 10 Oktober 2023.

Presiden The Fed Dallas Lorie Logan mengatakan akan hati-hati mengevaluasi perkembangan ekonomi dan keuangan ketika memutuskan sikap untuk mendukung kenaikan suku bunga lagi.

Komentar dari dua anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mengatur tingkat suku bunga mencerminkan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell sebelumnya, yang telah mendesak para pembuat kebijakan untuk mengikuti jalur suku bunga yang bergantung pada data.

Kedua pembuat kebijakan tersebut menyoroti peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang baru-baru ini yang mencerminkan penilaian investor bahwa momentum mendasar perekonomian lebih kuat dari yang diketahui sebelumnya.

“Akibatnya, sikap kebijakan moneter yang restriktif mungkin diperlukan lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk mengembalikan inflasi ke level dua persen,” tambah dia. 

Suku bunga jangka panjang

Lorie Logan menuturkan premi jangka pajang yang lebih tinggi akan membuat The Fed agak lambat untuk menaikan suku bunga. Dia mengacu pada perbedaan antara imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek dan jangka panjang.

“Namun, sejauh kekuatan perekonomian berada di balik kenaikan suku bunga jangka panjang, FOMC mungkin perlu berbuat lebih banyak (kenaikan suku bunga),” tambahnya.

Pedagang berjangka saat ini memperkirakan kemungkinan lebih dari 85 persen FOMC akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan berikutnya pada 31 Oktober hingga 1 November 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)